Lebaran di Desa Thekelan, Pinggang Gunung Merbabu Kerukunan dalam Wujud Nyata

Di pinggang Gunung Merbabu tepatnya du Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang menjadi kerukunan umat beragama dalam wujud nyata.


Bagaimana tidak. Dalam Perayaan Idul Fitri 2022 sejak pemerintahan mengizinkan menggelar mudik dan perayaan lebaran di kampung halaman, ikut mensyukurinya dengan menggelar halal bihalal saling bersalaman, memaafkan di sepanjang jalan desa setempat. 

Muslim yang bermukim di jalur pendakian tertua Gunung Merbabu, Desa Thekelan terbilang tidak sedikit. 

Meski menjadi salah satu umat minoritas, tak menyurutkan umat Kristen dan Katholik, Budha dan Hindu ikut merayakan Lebaran bersama Muslim setempat. 

Yang menarik, kebersamaan itu mereka wujudkan saat saling memberikan ucapan selamat dari umat mayoritas di kawasan terletak di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu. 

"Desa kami terkenal toleransi antar umat beragamanya yang sangat tinggi. Seperti terlihat saat perayaan lebaran, umat Kristen-Katholik Thekelan, Budha dan Hindu ikut merayakan dan mengucapkan selamat Lebaran dan saling memanfaatkan," ujar Kepala Dusun Thekelan, Supriyo, Selasa (3/5). 

Tradisi saling berucap salam ini dilakukan setiap perayaan keagamaan yang ditetapkan pemerintah. 

"Jika umat Budha dan Islam merayakan keagamaan masing-masing, ya memberikan selamat. Kerukunan dan keharmonisan bergama terlihat sejuk ini tak pernah menjadi perdebatan di dusun kami," tandasnya. 

Ratusan warga berasal dari agama berbeda telah menanti sejak pagi di jalan dusun nan menanjak berbaris rapi memberikan ucapan selamat lebaran. 

Di perayaan Idul Fitri 2022 ini, diakui sebagai besar warga Thekelan membawa hikmah manfaat dan menambah persatuan dan kesatuan. 

Sebagai informasi, warga Thekelan berjumlah kurang lebih 720 orang yang menetap itu terdiri dari umat Budha 50 persen, 30 Islam dan Kriten dan Katholik sisanya. 

Sebelumnya, hak senada juga disampaikan Ketua agama Islam Sariman. Ia menambahkan adanya tradisi ini menjadikan warga Desa Thekelan hidup rukun dengan umat agama lainnya dan saling berdampingan.