Langgar Aturan Sendiri, Sekda Salatiga Push Up 10 Kali

JALANI HUKUMAN : Sekda Wuri Pudjiastuti (kiri berjilbab hijau) konsisten menjalankan hukuman push-up ditengah Apel Pagi, Jumat (1/12). Foto : Erna Yunus B 
JALANI HUKUMAN : Sekda Wuri Pudjiastuti (kiri berjilbab hijau) konsisten menjalankan hukuman push-up ditengah Apel Pagi, Jumat (1/12). Foto : Erna Yunus B 

Sekretaris Daerah (Sekda) Salatiga, Wuri Pudjiastuti dipaksa push up 10 kali karena melanggar aturan yang dibuat olehnya sendiri, Jumat (1/12).


Sebagai informasi, hukuman push-up ini merupakan perintah langsung Sekda Wuri Pudjiastuti kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Salatiga terkait disiplin berpakaian.

Dimana, ASN Pemkot Salatiga wajib mengenakan seragam tiap tanggal 1 awal. Bulan. Jika melanggar, hukumannya adalah push-up 10 kali.

"Saya konsisten, Saya yang buat aturan, Saya melanggar jadi Saya siap jalani push-up 10 kali, temen-temen ASN 'ayo' yang menghitung," ungkap Wuri Pudjiastuti.

Wuri menyebutkan, apa yang dilakukannya bagian dari disiplin ASN di berbagai pekerjaan tidak hanya seragam berdinas. Ia juga ingin memegang teguh aturan dan menunjukkan bahwa tidak selamanya pimpinan itu benar. "Dan ketika pimpinan salah 'ya' siap dihukum," ucap Wuri.

Sekda tidak sendiri dalam menjalankan hukuman push-up ini. Tercatat ada lebih dari 10 orang ASN yang tidak menggunakan seragam olahraga merah putih biru. Tampak pula, Eselon II atau Kepala Dinas di lingkungan Pemkot Salatiga.

Usai hukuman, Apel Pagi diambil alih Asisten I Sekda Kota Salatiga Joko Wahono. Joko mengingatkan kembali kepada ASN dalam penyusunan pertanggungjawaban kepada DPRD dan Pemerintah Pusat.

"Saya mohon disiapkan DPA nya," ungkap Joko Wahono.