Tempat isolasi terpusat (Isoter) di Rumah Dinas Walikota Semarang kembali terisi pasien karantina Covid-19. Padahal beberapa hari sebelumnya Rumdin sempat berstatus zero pasien atau tidak ada sama sekali pasien isolasi yang dirawat.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyebut jika saat ini ada dua orang pasien yang menghuni Rumdin.
“Kemarin Senin itu rumah dinas sempat kosong ya. Sekarang sudah terisi lagi, ada dua pasien covid-19,” kata Hakam, kepada RMOLJateng, Kamis (14/10).
Hakam menyebut, satu pasien mulai menjalani isolasi sejak Selasa (12/10) dan satu pasien lagi baru masuk Rabu (13/10) siang.
“Saat ini total 23 pasien, 13 pasien dari Kota Semarang dan 10 pasien dari Luar Kota,” tuturnya.
23 pasien itu dirawat di beberapa rumah sakit, seperti rumah sakit Tugu. Hakam menyebut jika hingga saat ini memang pasien covid-19 masih ada, karena pihaknya masih terus melakukan random sampling tes covid-19 di berbagai tempat.
“Seminggu itu kita bisa sampling mencapai 17.000an. Dalam sehari bisa random test sampai 3.800 an,” ungkapnya.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan meski Rumdin hanya diisi dua pasien, namun Pemkot Semarang masih akan tetap membuka Rumdin sebagai tempat Isolasi Terpusat. Selain itu juga sebagai langkah antisipasi jika kasus di Kota Semarang kembali meningkat.
"Tetap akan kita pertahankan Rumdin sebagai tempat isoter, bagaimanapun kita tetap harus punya persiapan," kata Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang.
Hendi menjelaskan, meskipun jumlah pasien di rumdin kosong, tenaga kesehatan (Nakes) yang sebelumnya merawat pasien kembali ditarik ke Puskesmas untuk membantu percepatan vaksinasi, serta melakukan tracing jika ditemukan kasus baru.
"Kita nggak boleh gegabah harus ada persiapan, beberapa isoter sebelumnya sudah kita tutup yang rumdin ini kami pertahankan. Dokter dan perawat digeser untuk melakukan percepatan vaksinasi," jelasnya.
Ia menjelaskan jika capaian vaksinasi Pemkot Semarang untuk V1 sudah mencapai 100 persen lebih dari jumlah sasaran. Sementara untuk V2 ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini, Dinkes kata dia pun mengalokasikan 70 persen stok vaksin untuk V2 dan 30 persennya untuk V1.
"Terus berjalan, stok dari pusat juga bagus dibantu bantuan vaksin dari TNI Polri. Akhir tahun ini kita targetkan rampung," tandasnya.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Golongan Sedang, Waspada Penyakit Saluran Pernafasan
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan