Nuansa budaya Indonesia dan Jepang sangat terasa dalam acara Culture Sharing, yang menjadi bagian dari program East Asia Student Encounter (EASE) 2023.
- Perkuat Kolaborasi, UKSW Adakan Benchmarking ke UK Maranatha
- Pj Bupati Kudus Ingin Civitas Universitas Muria Kudus Terlibat dalam Dewan Riset Daerah
- Dinas Pendidikan Kota Semarang Klaim Penerapan Protokol Kesehatan di Sekolah Sudah Sesuai Prosedur
Baca Juga
Rangkaian kegiatan EASE 2023 ini masih akan berlangsung hingga Selasa (15/08) itu diisi dengan visit to Borobudur, academic discussion dan closing ceremony.
Disuguhkan dalam agenda tahunan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai budaya yang ada di Indonesia dan Jepang.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh seluruh peserta EASE dari UKSW dan KGU saja, melainkan juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahan (WR RIK) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (WR KK) Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM., Ph.D., (AFHEA), serta puluhan alumni EASE.
Leader EASE dari UKSW Ardiyarso Kurniawan, S.Pd., M.Hum., mengungkapkan bahwa sebagai sungguhan pembuka lagu Padang Wulan dan lenggak-lenggok tarian dari empat belas peserta EASE UKSW.
"Terasa sekali culture sharingnya. Mengenakan busana adat seperti adat Lampung, Bali, Kalimantan, Papua dan Batak, melengkapi penampilan mereka diatas panggung Balairung Universitas," ujar Ardiyarso.
Disusul dua lagu daerah Indonesia yakni Bengawan Solo dan Rayuan Pulau Kelapa dimainkan dalam arenseman alunan Angklung, mewarnai EASE.
Tak hanya itu, Pencak Silat sebagai seni bela diri tradisional asli dari Indonesia pun turut diperkenalkan dalam acara ini.
Tak berhenti disitu, suasana hangat sangat terasa saat seluruh peserta EASE dari UKSW mengajak seluruh peserta EASE KGU menari bersama dalam tarian kontemporer Kreasi Nusantara.
Tarian yang dikemas secara apik dan unik diiringi dengan medley lagu daerah antara lagu Ampar-Ampar Pisang, Soleram dan Yamko Rambe Yamko memeriahkan acara ini.
Suasana akrab semakin terasa saat lima belas peserta EASE dari KGU mengawali penampilannya dengan mengajak seluruh peserta EASE dari UKSW untuk membuat Kaligrafi menggunakan huruf Jepang.
Selain itu, mereka juga menampilkan tarian tradisional asal Jepang yakni Soran Bushi.
Intan Dwi Jayanti salah satu peserta dari UKSW mengungkapkan rasa bangganya karena berhasil menampilkan beragam budaya yang ada di Indonesia yang dikemas melalui lagu dan tarian.
Lainnya, Tomoki Kanamori peserta EASE dari KGU mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya karena bisa memperkenalkan budaya Jepang kepada orang Indonesia.
"Saya senang sekali karena saat kami menampilkan budaya Jepang disambut luar biasa oleh seluruh peserta dari UKSW dan seluruh tamu yang hadir," ungkapnya.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (WR KK) Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM., Ph.D., (AFHEA), berharap melalui kegiatan ini dapat mengikat dua negara terutama partisipan baik dari KGU Jepang dan UKSW Indonesia.
"Dan kita berharap culture sharing ini bisa meningkatkan pengertian antara delegasi antar negara kemudian bisa menciptakan harmoni dan perdamaian bagi para peserta dan bagi kedua bangsa," terang Yafet.
- UIN Walisongo Larang Mahasiswa Gunakan Motor Saat KKN
- Ketua PGSI Demak Usulkan Pendataan Biro Wisata, Tolak Larangan Studi Tur
- 172 Muda-Mudi Batang Beradu Kreativitas dalam Jambore Pemuda Kabupaten