- Ribuan Anak di Kabupaten Batang Mulai Divaksinasi Covid-19
- Pelibatan Bidan sebagai Vaksinator Cegah Kematian Ibu Hamil
- Lagi, Kapolres Demak Cek Kandang Ternak Demi Antisipasi PMK
Baca Juga
Dinas Kesehatan Kota Semarang menargetkan 202.989 anak berusia 0-7 tahun mengikuti vaksin polio.
"Ketersediaan vaksin polio mencapai 205 ribu dosis sehingga Pemkot Semarang bisa memfasilitasi warga luar kota berdomisili di kota ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam, Kamis (18/1).
Dia mengajak, orangtua anak untuk mengunjungi puskesma dan posyandu untuk mendapatkan layanan vaksin polio. Selain itu, pihaknya juga akan menjemput bola ke sekolah untuk menggaet anak-anak mendapatkan vaksin.
Hakam menambahkan, anak tetap bisa mendapat vaksin polio meski sudah tecatat lengkap mengikuti vaksin saat bayi. "Yang sudah lengkap imunisasinya, boleh lagi. Pemerintah pusat melakukan vaksinasi polio lagi karena dengan kecepatan dan mobilisasi masyarakat pasti akan berimbas kalau tidak dilakukan antisipasi," kata dia.
Adapun, kriteria anak mendapatkan vaksin yakni dalam kondisi sehat. Anak sedang mengalami demam atau diare, pemberian vaksin akan ditunda hingga sembuh terlebih dahulu.
Terkait penolakan warga terhadap vaksin polio, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu akan melakukan pendekatan lebih dalam terhadap para orang tua. Dia menilai, penolakan oleh orang tua di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang karena kurangnya sosialisasi. Sebelumnya, sejumlah orang tua di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menolak vaksin polio yang diadakan serentak mulai Senin (15/1).
"Wajar ya (jika ada yang menolak), mungkin ada yang belum tersosialisasikan," kata dia.
Pihaknya akan menyosialisasikan vaksinasi polio secara masif. Dalam hal ini, pihak petugas medis setempat akan melakukan pendekatan persuasif.
"Ini serentak melakukan vaksinasi, saya belum tahu mengapa melakukan penolakan. Ini sebenarnya untuk kebaikan anaknya dari virus polio," ujarnya.
Dia tiak menginginkan persoalan di masa mendatang bisa terjadi karena vaksinasi anak tidak lengkap.
"Sudah ada kasus di kabupaten lainnya di Jawa Tengah. Kalau nanti terjadi apa-apa yang disalahkan pemerintah. Kalau Kota Semarang sementara belum ada kasus," katanya.
- Wabah PMK, Satpol PP Salatiga Awasi Penyembelihan Hewan di RPH
- Menjaga Kesehatan Mental, Ini Kata Psikolog
- Gibran Rakabuming Raka Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri