Kota Semarang menyatakan siap menghadapi musim penghujan yang sudah mulai terjadi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya apel kesiapsiagaan bencana yang dipimpin langsung Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di halaman Balaikota Semarang, Selasa (16/11).
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
- Andika-Hendi Butuhkan Dukungan, Luthfi-Yasin Janjikan Tidak Ada Kesulitan di Masyarakat
Baca Juga
Dalam apel tersebut juga diikuti semua unsur TNI Polri mulai dari Kodim, Lanal, Denpom, Polrestabes, BNPB, BPBD, Dinas Perhubungan dan berbagai unsur lainnya.
Dalam apel tersebut disebutkan jika peralatan untuk menghadapi kebencanaan sudah siap. Bahkan masing-masing instansi juga sudah menyiapkannya. Pada tahun ini juga ada tambahan Handy Talky (HT) untuk memudahkan komunikasi dibanding menggunakan telepon seluler.
Dalam acara tersebut, Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi, juga membagikan 500 buah HT kepada 177 Kelurahan yang ada di Kota Semarang. Nantinya masing-masing kelurahan akan mendapat tiga buah HT untuk memudahkan komunikasi jika terjadi bencana di lingkungannya. Hendi berharap jika memang ada bencana nantinya bisa segera dilaporkan agar segera mendapat penanganan yang terbaik.
"Peralatan sampai hari ini sama seperti tahun lalu. Masing-masing instansi siap. Tapu kami tambahkan lagi peralatan HT untuk bsa berkomunikasi karena terbukti lebih efektif. Kalau pakai HP harus cari-cari nomor. Kalau HT 24 jam bisa dipakai untuk memberi info," kata Hendi, usai memimpin apel.
Sementara dari segi logistik, Pemkot telah menyiapkannya melalui Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan. Hendi juga menghimbau masyarakat bisa lebih tenang karena Pemkot dan stake Holder terkait sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Hendi juga meminta agar masyarakat juga bisa bekerjasama dalam menangani bencana salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya sampah-sampah inilah yang bisa menyumbat saluran air dan pompa yang menyebabkan banjir terjadi.
"Saya harap masyarakat ikut terlibat aktif melaporkan, termasuk menjaga lingkungan. Hal-hal yang sering muncul adalah seringkali tertutupnya pompa dan saluran oleh sampah," terangnya.
Hendi menyebut titik rawan bencana telah di petakan dengan harapan kesiapsiagaan dititik tersebut bisa lebih ditambah. Titik ini berdasarkan pengalaman dari bencana sebelumnya.
Misalnya saja wilayah rawan longsor berada di daerah atas antara lain Lempongsari, Candisari, dan Tegalsari. Sedangkan wilayah rawan banjir diantaranya Kaligawe, Genuk, dan Muktiharjo Kidul.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Semarang, Arief Rudianto mengatakan BPBD telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), peralatan antisipsi dan penanganan dan juga melakukan pemetaan daerah rawan.
Pemetaan titik rawan longsor di Semarang Barat, Candisari, Banyumanik, dan Gajahmungkur. Sedangkan wilayah rawan banjir meliputi Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Tugu, Ngaliyan, Semarang Utara dan Tembalang.
Rudi mengatakan dari sisi SDM sudah disiapkan 30 personel di lapangan dan 40 tenaga administrasi yang sudah dilatih. Tak Hany itu, BPBD juga menjalin hubungan dengan relawan melalui kelurahan siaga bencana (KSB).
Sedangkan untuk peralatan antisipasi bencana, Rudi mengatakan telah memasang sekitar 10 EWS untuk mengantisipasi banjir dan longsor.
"Total kurang lebih ada 10 EWS yang sudah kami pasang, antara lain di Meteseh, Kudu, Wates, Mangunharjo, dan beberapa titik lain. Pada 2022 mendatang, kami juga akan mebusulkan beberapa titik lagi misalnya di BKT," jelas Rudi
Lebih lanjut, terkait dengan peralatan penanganan bencana, juga telah disiapkan mulai dari 1 dapur umum, 1 truk serbaguna, 10 motor trail, dan 10 perahu karet dan juga paket logistik untuk korban bencana. Bantuan terhadap korban bencana alam juga disiapkan DPKAD melalui belanja tidak terduga (BTT).
"Bisa mengajukan lewat kelurahan dengan melampirkan KTP dan KK. Nanti akan kami berikan bantuan stimulan secara proporsional berlaku untuk bencana alam misalnya angin puting beliung, kebakaran, dan bencana alam lainnya," pungkasnya.
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
- Hasil Quick Count, Luthfi-Yasin Unggul