Kota Semarang Miliki Tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Penggaron dan SPBG Mangkang resmi beroperasi, Kamis (14/7).


Dirjen Migas, Tutuka Ariadji mengatakan, transisi energi berkelanjutan ini menjadi salah satu fokus Presidensi G20 Indonesia. Hal ini untuk memastikan pembangunan masa depan yang berkelanjutan untuk menangani perubahan iklim secara nyata. 

"Pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) diharapkan dapat menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik, mengurangi impor dan menurunkan nilai subsidi BBM," kata Tutuka.

Ia mengatakan, gas merupakan energi transisi layak digunakan untuk menuju energi bersih karena memang ketersediaan mencukupi. Di sisi lain, isu polusi udara di kota-kota besar di Indonesia mendorong perlunya diversifikasi ke bahan bakar ramah lingkungan dan nilai keekonomian yang terjangkau. 

Pembangunan dan pengoperasian tiga SPBG ada di Semarang merupakan bentuk komitmen untuk menginisiasi tercipta ekosistem kota ramah lingkungan. 

"Saat ini SPBG Kaligawe, SPBG Mangkang dan SPBG Penggaron siap untuk dioperasikan," imbuhnya.

Tutuka menyebut, untuk SPBG Kaligawe berkapasitas 1 MMSCFD atau 30.000 lsp per hari dengan harga jual Rp 4.500 per lsp. SPBG ini, lanjutnya, sudah dapat berfungsi sebagai mother station. 

Sementara SPBG Penggaron dan SPBG Mangkang masing-masing memiliki kapasitas 0,5 MMSCFD atau 20.000 lsp. SPBG Mangkang telah selesai di modifikasi dari OnlineStation menjadi Daughter Station. Sedangkan SPBG Penggaron dibangun sebagai Daughter Station. Ketiga SPBG ini rencananya akan dioperasikan oleh Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk.

"Pemerintah berharap komitmen tersebut adalah langkah awal yang akan diikuti dengan kerja sama lainnya untuk pemanfaatan dan perluasan penggunaan gas bumi demi terwujudnya Kota Semarang yang ramah lingkungan. Kerja sama ini diharapkan dapat diikuti oleh daerah-daerah lain sehingga sasaran Kebijakan Energi Nasional dapat kita wujudkan bersama," bebernya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan, siap mendukung upaya pemanfaatan dan pengembangan gas bumi di Provinsi Jateng.

"Harapannya, Provinsi Jateng dapat menjadi role model daerah menuju kemandirian energi," tuturnya.

CEO Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto, menyampaikan kesiapan untuk mengoperasikan ketiga SPBG di Kota Semarang. 

Bahkan ia yakin Semarang bisa menjadi contoh bagi kota/ kabupaten lainnya untuk bisa memiliki SPBG guna menunjang energi bersih ramah lingkungan.

"Jika pemanfaatan gas bumi di Semarang berjalan optimum, Semarang bisa menjadi role model pemanfaatan gas bumi bagi daerah-daerah lain," jelas Haryo.