Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Semarang untuk mengecek titik-titik banjir yang terjadi di Kota Semarang sejak Sabtu (31/12/2022) lalu.
- Tak Kunjung Ditemukan, Keluarga Ridwan Kamil Umumkan Eril Wafat karena Tenggelam
- Kepala LKPP RI Targetkan 90% Pengadaan 2023 untuk Produk Dalam Negeri
- Masih Ada 16 Juta Warga Jateng Belum Divaksin
Baca Juga
Tiba di Semarang, Menteri Basuki langsung meninjau rumah pompa di Tenggang untuk memastikan kondisi pompa dan penanganan jangka panjang yang akan dilakukan di rumah pompa Tenggang dan Sringin yang seharusnya bisa mengantisipasi banjir di wilayah timur Kota Semarang.
Basuki melihat memang pompa yang ada di Tenggang dan Sringin masih kurang sehingga banjir kerap kali menyambangi wilayah timur Kota Semarang dengan tingkat surut yang cukup lama.
Saat ini baik di Tenggang dan Sringin kapasitas pompanya hanya 12 meter kubik per detik, padahal jika wilayah tersebut ingin terbebas dari banjir kapasitas pompa yang dibutuhkan adalah 50 meter kubik per detik.
“Semarang ini dibagi empat klaster, Semarang Barat ada di Beringin dan Plumbon, Semarang Tengah dan Timur ada di Tenggang dan Sringin dan saat ini yang masih tergenang di Plumbon dan Sringin. Wilayah timur memang tanggul sudah selesai dibangun tapi ternyata kapasitas pompanya yang masih kurang,” jelas Basuki saat meninjau di rumah pompa Tenggang, Selasa (3/1/2023).
Saat ini Kementerian PUPR telah meminta bantuan peminjaman beberapa pompa dengan kapasitas 3,5 meter kubik per detik dari Solo, Cirebon, Jogja dan Jakarta.
Harapannya dengan datangnya beberapa pompa ini bisa membantu percepatan menyedot banjir di wilayah yang masih tergenang.
“Selain itu ada beberapa pintu air yang dibongkar karena debit air tinggi antara darat dan muka laut jadi masih bisa mengalir sendiri ke laut,” ujarnya.
Basuki menyebut nantinya pintu air di Tenggang juga akan ditambah enam pintu lagi, sementara di Sringin akan ditambah empat pintu lagi.
Sistem kerjanya jika air laut tidak pasang maka pintu air bisa dibuka agar air banjir bisa mengalir. Namun jika air laut tengah pasang maka pintu air ditutup dan banjir akan di sedot melalui pompa.
“Kalau untuk penanganan jangka panjang agar Jalan Nasional tidak terdampak banjir maka jalan tol Kaligawe akan dinaikkan seperti apa yang sudah dilakukan di sayung. Sehingga jalan dibawahnya bisa dilakukan peninggian agar tidak banjir lagi,” tandasnya.
- UUD 1945, Refleksi Bernegara Bangsa Indonesia
- Rayakan Imlek, KAJ Semarang Gelar Seni Budaya Barongsai
- Penanggulangan HIV/AIDS Butuh Dukungan Semua Pihak