Kota Semarang Diperkirakan Dilanda Rob Tinggi

Banjir yang melanda Kota Semarang baru-baru ini. Dok
Banjir yang melanda Kota Semarang baru-baru ini. Dok

Kota Semarang diprediksi akan mengalami fenomena air rob dengan ketinggian satu meter. 

"Diprediksi pada awal Desember 2023  pada awal musim hujan namun, tidak sebesar banjir rob terjadi pada Mei 2022," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Taruna Mona Rachman, Sabtu (2/12). 

Prediksi lain, kata dia, pada tanggal 18-21 Desember akan ada banjir pesisir di beberapa wilayah pantai utara, khususnya Semarang. Merespon hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait pengamatan cuaca. 

"Kami selalu berkoordinasi dengan DPU dan BBWS Pemali Juana, terutama terkait Operasional pompa-pompa agar selalu on, semua berjalan sesuai dengan kebutuhan," kata

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono.

Antisipasi lainya adalah dengan melakukan pembersihan saluran air. Aktivitas tersebut, kata Endro, telah dilakukan jauh-jauh hari sejak Juni 2023 lalu atau musim kemarau.

Hingga kini, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terus berkoordinasi.

"Kami sudah melakukan pembersihan saluran secara intens dan ini terus dilakukan terutama yang banyak sampah. Dengan begitu seluruh aliran khususnya yang mengarah ke Kali Tenggang maupun Sringin lancar," katanya.

Dia mengaku, dalam beberapa waktu lalu terjadi gangguan fungsi di Rumah Pompa Kali Tenggang maupun Kali Sringin diakibatkan oleh sampah. Salah satunya karena ranting-ranting pohon merusak propeller atau baling-baling.

"Antisipasi sudah dijalankan karena melihat dari pengalaman awal-awal hujan turun dengan intensitas tinggi, sempat ada genangan di beberapa titik pantura," ujarnya.

Endro menyatakan, upaya antisipasi dan penanganan bencana hidrometeorologi tak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian, melainkan juga membutuhkan peran masyarakat. Dia berharap, masyarakat dapat saling mengingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan.

"Masyarakat mumpung masih ada waktu kita sama-sama selalu aktif terkait dengan kepedulian lingkungan. Dan yang penting masyarakat tidak usah panik," katanya.