Banjir rob tahunan kembali menggenangi kota Pekalongan. Sejumlah warga kelurahan Degayu, kecamatan Pekalongan Utara terpaksa mengungsi karena rumahnya tergenang air.
- Gudang di Dekat Mall Ramayana Pekalongan Terbakar, Jadi Tontonan Warga
- Mayat Pria Tak Dikenal Diduga Korban Tabrak Lari di Magelang
- HPN 2025: Dihadiri Delegasi Wartawan Malaysia Dan China
Baca Juga
"Total ada delapan warga Degayu yang mengungsi ke aula kelurahan Degayu, satu di antaranya balita," kata Camat Pekalongan Utara, Sri Karyati, Senin (15/11).
Rincian pengungsi banjir rob Degayu yaitu satu anak, dua remaja, empat dewasa dan satu lansia. Semuanya merupakan 'langganan' ketika banjir rob datang.
Sri mengatakan bahwa penyebab banjir kali ini sesuai ramalan BMKG yaitu rob tinggi. Tinggi rob di sejumlah titik mencapai lutut orang dewasa.
"Untuk yang mengungsi bahkan robnya melebihi lutut dan masuk rumah," katanya
Sri mengatakan saat ini petugas gabungan masih memantau warga di area banjir rob. Jika ada yang butuh dievakuasi, maka pihaknya akan langsung mendatangi lokasi.
Kepala pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Saminta menjelaskan, hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi sejak pukul 07.30 WIB. Ditambah dengan air pasang beberapa hari terakhir membuat sungai Gabusan serta tambak meluap.
Sungai yang tidak mampu menampung debit air langsung meluap ke pemukiman warga. Ketinggian air di pemukiman antara 30 -60 cm.
"Titik genangan terparah di Dukuh Clumprit Kelurahan Degayu. Selain itu, genangan rob juga melanda sebagian wilayah Kelurahan Krapya," tambahnya.
Lalu melanda Sugihwaras di kelurahan Sampangan, kelurahan Panjang Wetan (bugisan) dan kelurahan Pasirkratonkramat. Ketinggian variatif mulai 20-40 cm.
"Kami bersama instansi lainnya seperti TNI-Polri, memastikan ketersediaan logistik untuk para pengungsi," jelasnya.
- Kondisi Kapal Motor Kirana I Siang Ini
- Hujan Guyur Semarang Sore Ini, Masyarakat Unggah Kegembiraan Mereka Ke Medsos
- Para Pekerja Kawasan Industri Kaligawe Nekat Menerjang Banjir Untuk Masuk Kerja