Kota Kelahiran Banjir, Bram Pemuda Demak Merantau Berjualan Buah Musiman Saat Coblosan

Ahmad Brambudi (20) warga Karanganyar, Demak lebih memilih berjualan buah musiman di Kota Salatiga saat coblosan, Rabu (14/2). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng
Ahmad Brambudi (20) warga Karanganyar, Demak lebih memilih berjualan buah musiman di Kota Salatiga saat coblosan, Rabu (14/2). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng

Dampak banjir di Kabupaten Demak dan sekitarnya menjadikan warga ber-KTP ' Kota Wali' memilih merantau dari pada memenuhi gak suaranya, pada Pemilu 2024 ini.


Mengais rezeki di perantauan menjadi pilihan ditengah ketidakpastian dan ketidaknyamanan karena banjir belum juga surut.

Seprti cerita Ahmad Brambudi (20) warga Karanganyar, Demak. Pemuda tanggung dengan sapaan Bram itu, lebih memilih berjualan buah musiman di Kota Salatiga.

Bersama sekelompok pemuda asal daerah yang sama, Bram berjualan buah duku di pinggiran jalan seluruh titik di berbagai kabupaten kota di Jawa Tengah.

"Saya kedapatan di Kota Salatiga, tepatnya di tidak jauh dari Exit Tol Tingkir ini. Tapi, di Salatiga ada beberapa titik. Kami tersebar di seluruh Jateng," ungkap Bram.

Bram mengaku, lebih memilih berjualan karena ia sempat mendapatkan informasi waktu pemilihan khusus di Demak dan daerah terdampak banjir lainnya akan diundur waktunya.

Namun, ia pun kembali mendapatkan informasi terbaru jika waktu pemilihan tetap hari ini Rabu (14/2), hanya saja tempat pemungutan suara (TPS) rata-rata dialihkan.

"Sedih tidak bisa memilih, tidak bisa pulang. Apalagi ini kan pesta rakyat lima tahunan. Tapi mau bagaiamana lagi, kondisi di kota kelahiran sedang musibah. Mau meratapin tidak akan menyelesaikan masalah, jadi kami lebih memilih berjualan," imbuhnya.

Bram berharap, dampak banjir di daerah kelahirannya Karanganyar, Demak akan segera teratasi.