Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah menyiapkan sejumlah langkah pengamanan menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 nanti.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, penyelenggaraan pemilu 2024 akan lebih kompleks dibandingkan sebelumnya. Ia merasa perlu pengamanan lebih awal agar setiap tahapan Pemilu dan Pilkada bisa berjalan lancar.
"Terkait Rakernis ini, ada perintah dari Pak Presiden waktu Rapat Pimpinan (Rapim) TNI– Polri, yang harus kami jabarkan dan tentunya Brimob harus mempersiapkan personal-personal, kesiapannya sebagai pasukan yang mendapat tugas menghadapi potensi, eskalasi yang memiliki ancaman kadar tinggi, yang mau tidak mau harus kita siapkan. Sehingga semua tahapan pemilu berjalan dengan baik dan dari stabilitas kamtibmas kondusif," terang Kapolri, usai memimpin Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Korp Brimob Polri, di Gedung Serba Guna Akademi Kepolisian (AKPOL), Senin (13/3).
Selain itu, Kapolri menyatakan bahwa ada beberapa wilayah menjadi atensi pengamanan.
"Menghadapi tahun politik, terkait hal tersebut ada dua indikator dalam hal pemetaan kerawanan dari Bawaslu dan kepolisian. Untuk daerah daerah yang rawan dinamikanya terus berubah. Kita minta jajaran dan Brimob yang ada dalam satuannya untuk disiapkan," tambah Sigit.
Ia menjelaskan, pemetaan dari kepolisian disebut Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP), sedangkan dari Bawaslu bernama Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Meski ada dua pemetaan, kata Sigit, tetapi punya muara sama untuk memetakan daerah rawan dan sangat rawan.
"Muaranya satu titik untuk menentukan daerah-daerah mana harus kami amankan, daerah rawan, dan sangat rawan yang menjadi perhatian untuk betul-betul disiapkan personel TNI Polri guna menjaga dan mengawal agar tidak berkembang potensi-potensi yang tidak diharapkan," pungkas Kapolri.