Koordinator Arisan Online Di Salatiga Diburu Anggota

Agus Abusiri, Ketua RT 06 RW IV, Perumahan Praja Mukti, Sawahan, Kecandran, Kecamatan Sidomukti saat memberi penjelasan pada seorang wanita yang motornya digadaikan kepada RS pengelola arisan online, Rabu (18/8). / RMOL Jateng
Agus Abusiri, Ketua RT 06 RW IV, Perumahan Praja Mukti, Sawahan, Kecandran, Kecamatan Sidomukti saat memberi penjelasan pada seorang wanita yang motornya digadaikan kepada RS pengelola arisan online, Rabu (18/8). / RMOL Jateng

Arisan online di Salatiga yang dikelola wanita muda berinisial RS berbuntut panjang. Puluhan koordinator arisan (reseller) kini diburu anggota yang meminta uangnya dikembalikan.


Ketua RT 06 RW IV, Perumahan Praja Mukti, Sawahan, Kecandran, Kecamatan Sidomukti,  tempat dimana RS mengontrak rumah,  Agus Abusiri mengatakan,  satu reseller setidaknya bisa setor ke RS minimal Rp 50 juta.

‘Ada warga dari Purwodadi geruduk rumah RS malam-malam mengakunya setor Rp 200 jutaan," ujar Agus, Rabu (18/8).

Agus Abusiri menuturkan, para reseller kini banyak dicari para anggota arisan online untuk mengembalikan dana yang mereka setorkan.

"Satu reseller itu punya lebih dari 10 orang anggota dengan setoran mencapai puluhan hingga ratusan juta per orang," jelasnya.

Rabu (18/8) siang, Agus didatangi seorang wanita yang mengaku mau mengambil kendaraan pribadinya sebuah Yamaha MX yang digadaikan ke RS.

"Mbak ini mau ambil motor MX di rumah RS, katanya dia bukan korban. Cuma motor itu ikut digadaikan adiknya ke RS. Namun, pagar rumah RS kita gembok dari luar dan dijaga 24 jam sampai ada keputusan Kepolisian kelanjutannya seperti apa," papar Agus.

 Mendapat penjelasan itu, si wanita pasrah tanpa bisa membawa pulang motornya.

Seorang reseller yang enggan mengungkap jati dirinya kepada RMOL Jateng mengaku, ia tidak akan lari dansiap bertanggungjawab.

"Semua tabungan dan semua aset yang saya punya saya relakan buat member. Mobil, emas, ada beberapa bakal saya jual. Saya gak bakal pergi, gak bakal kabur," tutur seorang reseller asal Salatiga itu.

Dia siap bertanggung jawab, namun meminta kelonggaran waktu para anggota arisan.

"Saya bertanggungjawab. Tapi saya juga belum tahu waktunya. Jadi mohon toleransinya," lanjutnya.

Ia mengaku juga sebagai korban dari RS yang turut membawa kabur uangnya.

"Kita sama-sama korban. Bukan hanya uang anda yang dibawa lari, uang saya pribadi pun dibawa kabur. Jadi sekali lagi saya minta maaf. Dan saya minta toleransinya," pungkasnya, memelas.