Kolaborasi SwedFund Swedia dan Pemkab Kudus Tangani Tata Kelola Sampah

Penjabat Bupati Kudus, Hasan Chabibie menerima kunjungan dari tim Swedfund dan Kementerian PUPR di Pendapa Kabupaten Kudus.
Penjabat Bupati Kudus, Hasan Chabibie menerima kunjungan dari tim Swedfund dan Kementerian PUPR di Pendapa Kabupaten Kudus.

Pengelolaan sampah berkelanjutan menjadi energi terbarukan dengan pendekatan teknologi terbaru, kini serius dilakukan Pemkab Kudus. Sebab persoalan sampah masih menjadi persoalan pelik di Kota Kretek


Karena itu, Pemkab Kudus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Swedia melalui Swedfund dan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk bersama secepatnya mengatasi pengelolaan sampah.

Menindaklanjuti kerja sama tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie menerima kunjungan dari tim Swedfund dan Kementerian PUPR di Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (31/7).

Dihadapan kedua tim tersebut, Pj Bupati Kudus memaparkan bahwa agenda ini sebagai tindak lanjut dari Grant Agreement yang ditanda tangani Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dan Swedfund pada 19 Mei 2024 lalu.

“Penandatanganan ini bertepatan dengan World Water Forum ke-10 di Bali beberapa bulan lalu,” ujar Hasan Chabibie di Pendopo Kabupaten Kudus

Bahkan pada Agustus 2023 lalu, kata Hasan, Menteri PUPR dan Pemerintah Swedia melalui Swedfund telah menandatangani kerja sama penerapan teknologi pengeloaan sampah di Kedutaan Besar Republik Indonesia Stockholm, Swedia.

“Kerja sama ini adalah hibah untuk pengelolaan sampah bagi pemerintah daerah yang ditunjuk,” ujar Hasan.

Hasan menyebut, bentuk hibah mencakup penyusunan studi kelayakan penanganan sampah berkelanjutan melalui model waste to energy yang akan disusun oleh konsultan yang ditunjuk tim Swedfund asal Swedia.

“Dengan hasil kunjungan yang dilakukan tim Swedfund dan Kementrian PUPR, maka menjadi dasar penyusunan kerangka acuan kerja untuk seleksi calon penyedia jasa konsultasi,” terangnya.

Hasan pun mengapresiasi kunjungan dari tim Swedfund dan Kementerian PUPR di Kudus. Harapannya akan memberikan dampak yang besar bagi pengelolaan sampah di Kota Kretek.

Hasil kunjungan tersebut diharapkan ada solusi untuk pengelolaan sampah, penerangan jalan umum dan persoalan air bersih.

“Saya menguncapkan terima kasih atas kunjungan tim Swedfund dan Kementerian PUPR untuk merancang visibility studies, dan ini relevan dengan rencana Pemkab Kudus untuk pengelolaan sampah,” ungkap Hasan.

Sementara itu, Penasihat Teknis Swedfund, Karin Eberle mengaku antusias terhadap proyek tersebut. Dari pengalaman Karin dalam pengelolaan limbah di Rwanda dan Georgia, hal ini menjadi langkah penting sebagai solusi tepat untuk pengelolaan sampah di Kudus.

Sebagai informasi, perjanjian kerja sama antara Direktorat Sanitasi Kementerian PUPR, Swedfund, Pemkab Kudus dan konsultan pelaksana, akan dilakukan setelah pemilihan konsultan.

Kerja sama ini diharapkan pengelolaan sampah di Kudus lebih baik dan menjadi peluang pengembangan energi terbarukan. Selain itu, mengedukasi masyarakat terkait tata kelola manajemen pengelolaan sampah efektif dan ramah lingkungan.