Kisah Raisya yang Mau di Vaksin untuk Bisa Ikut PTM dan Masuk Mall

Program vaksinasi anak usia 6-11 tahun dimulai oleh Pemerintah Kota Semarang pada hari ini, Selasa (21/12) secara serentak di sekolah negeri maupun swasta. Sebanyak 165.185 anak akan mengikuti vaksinasi ini secara bertahap.


Raisya Anindita Putri Carita, siswa kelas 2 SDN Lamper Kidul 02 punya motivasi sendiri kenapa dirinya benar-benar menunggu vaksin Covid-19.

Menurut orang tua Raisya, Tutuk Carita, putrinya menginginkan vaksin ini agar bisa segera masuk sekolah atau mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Pasalnya semenjak Raisya mulai masuk kelas 1 SD, dia langsung mengikuti pembelajaran secara daring.

"Dia (Raisya) pengen segera di vaksin biar bisa sekolah lagi karena dari kelas 1-2 ini belum pernah merasakan PTM jadi pengen segera ketemu teman-teman dan bisa berkumpul," kata Tutuk kepada RMOLJateng, Selasa (21/12).

Tutuk mengatakan jika putrinya memang sudah sangat menunggu jadwal vaksin untuk dirinya. Bahkan meski dua pekan lalu, baru saja mendapat vaskinasi program BIAS, Raisya tidak kapok dengan jarum suntik dan justru ingin segera mendapat suntikan vaksin Covid-19.

"Alhamdulillah anak saya berani apalagi dua minggu lalu sudah dapat vaksin BIAS, dan yang vaksin Covid ini justru malah ditunggu sama dia dari kemarin," ungkapnya.

Selain bisa segera mengikuti PTM karena sudah bosan belajar melalui daring, Tutuk mengisahkan jika Raisya sangat ingin masuk ke dalam mal.

Pasalnya beberapa waktu lalu, anak dibawah 12 dan belum mendapatkan vaksin tidak diperkenankan masuk ke dalam pusat perbelanjaan seperti mal.

"Anaknya minta sendiri untuk divaksin karena dulu sempet ga bisa masuk mall, jadi juga biar bisa masuk mall," bebernya.

Tutuk sebagai orang tua sangat mendukung adanya program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.

Harapannya, kasus Covid-19 di lingkungan anak-anak bisa ditekan setelah semua anak usia sekolah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Kami sebagai orang tua sangat mendukung dna semoga dengan vaksin ini tidak ada penyebaran covid yang lebih besar lagi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Lamper Kidul 02, Suhartini mengatakan di SDN Lamper Kidul 02 ada 641 siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 yang akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Namun untuk kelas 6 yang usianya sudah 12 tahun keatas dan sudah mendapat vaksin pada periode lalu berjumlah 129 anak.

Terkait dengan persetujuan orang tua, pihak sekolah menggunakan google form yang dibagikan kepada para orang tua untuk mengisi kesediaan putra/putrinya menerima vaksin Covid-19.

"Mayoritas setuju divaksin, tapi memang ada kendala yang belum setuju, misalnya anaknya baru pulang dari rumah sakit, ada yang habis operasi maka itu kita tunda, namun alasan menolak diberi vaksin tidak ada," jelasnya.

Adanya vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun disambut baik oleh pihak sekolah. Bahkan Suhartini berharap usai semua murid mendapat vaksin maka PTM akan dilakukan secara 100 persen. 

"Karena kalau cuma 50 persen PTM dan 50 persen daring itu kita dobel kerja juga," paparnya.