- Bupati Jepara : Perjuangan Ratu Kalinyamat Harus Jadi Contoh di Era Modern
- Harlah Pancasila di Jepara Dimeriahkan Pawai Obor dan Long March 44 Kilometer
- Perjuangan Ratu Kalinyamat Harus Jadi Inspirasi Penguatan Maritim Nasional
Baca Juga
Kirab buka luwur makam Ratu Kalinyamat pada Rabu (9/4), berlangsung meriah. Ribuan warga begitu antusias menyaksikan ragam acara yang Kirab dimulai dengan penampilan tari kolosal di halaman Pendapa RA Kartini Jepara persembahan dari Sanggar Tari Mutia Vie.
Tari itu berlatar kehidupan Jepara era kepemipinan Ratu Kalinyamat. Para penari menampilkan tarian dengan cerita perjuangan Ratu Kalinyamat melawan penjajah Portugis.
Dengan mengenakan pakaian kebesaran berkelir merah, pemeran Ratu Kalinyamat menunjukkan keberaniannya mengusir penjajah.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyampaikan, kirab ini merupakan tradisi yang sudah berjalan sejak dulu. Seluruh persembahan dalam kirab itu ditujukan sebagai pengingat kepada masyarakat akan perjuangan Ratu Kalinyamat.
“Itu adalah makna dari perjuangan Ratu Kalinyamat. Semoga kita bisa menyontoh perjuangan beliau di era modern saat ini,” kata Wiwit, sapaan akrabnya.
Diketahui, acara ini juga dirangkai sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-476 Kabupaten Jepara. Setelah tari kolosal selesai, Ratu Kalinyamat menyerahkan luwur atau kain penutup makam Ratu Kalinyamat beserta suaminya, Sultan Hadlirin kepada bupati dan wakil bupati Jepara.
Kemudian, Ratu Kalinyamat yang di perankan oleh Fataika Jovanka, Ratu Kalinyamat memimpin kirab di sepanjang Jalan Kartini. Di belakangnya, puluhan pasukannya mengikuti dengan gagah.
Rombongan disusul oleh bupati dan wakil bupati Jepara bersama seluruh jajarannya.
Mereka jalan kaki dari Pendapa RA Kartini hingga Tugu Kartini di ujung Jalan Kartini. Kemudian, rombongan menuju kompleks makam Ratu Kalinyamat di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan.
Sepanjang perjalanan, ribuan masyarakat menyambut dengan gegap gempita. Tak luput, mereka mengabadikan momen dengan kamera ponsel merekam kecantikan pemeran Ratu Kalinyamat.
Jalan kaki para pejabat itulah yang membedakan kirab tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, rombongan pejabat menaiki kendaraan atau kereta kuda.
- Ngantor di Desa Sumberojo, Bupati Jepara ‘Dijejali’ Aduan Warga
- Mas Wiwit Targetkan Serap 20 Ribu Angkatan Kerja per Tahun di Jepara
- Industri Furnitur Jepara Terancam Kehilangan Pasar