Kepala Kementerian Agama Kota Salatiga H. Wiharso menyinggung keteladanan peristiwa kurban oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
- Hasil Bulan Dana PMI Tahun 2023, Pemkab Karanganyar Setorkan Rp1.6 Miliar
- Bupati Demak : Natal 2023, Penuh Kasih dan Harmoni
- Wali Kota Semarang Berharap Bisa Naik Level PPKM
Baca Juga
"Pertama adalah prinsip kepemimpinan, Kedua prinsip hanya fokus pada kepentingan Allah, SWT., ketiga, prinsip berani berkurban," kata Wiharso dalam khutbah Salat Idul Adha 1444 Hijriah di Lapangan Pancasila, Kamis (29/6).
Ia menyampaikan prinsip-prinsip dijadikan pegangan hidup dari keteladanan peristiwa kurban oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Dalam prinsip hanya fokus pada kepentingan Allah, suri tauladan nabi dalam dalam mendidik istri dan anak serta keluarga. Pendidikan untuk mengabdi kepada Allah sejarah menunjukkan kepada Muslim.
"Ketika Siti Hajar istri beliau rela ditinggalkan sendirian di lembah gersang dengan putranya yang masih menyusu, demi tugas kenabian suaminya. Susah payah dan beban hidup ditanggungnya sendiri," terang dia.
Adapun, bertindak sebagai imam Salat Idul Adha 1444 H Ustadz Muhyidin Anwar, S.Pd.I, Al Hafidz.
Sementara, di sejumlah lapangan, masjid dan beberapa sudut jalanan utama di Salatiga warga berbondong-bondong menghelat Salat Idul Adha pada hari ini. Sebelumnya, pada hari Rabu (28/6) Muslim Muhammadiyah lebih dahulu menggelar Salat Idul Adha di pusatkan di Mall Ramayana, Salatiga.
- Pemkot Semarang Apresiasi Peran Kodim Tangani Stunting
- Disperindag Purbalingga Temukan Makanan Tidak Layak Edar
- Wali Kota Pekalongan Siap-siap Hadapi Banjir Rob Bulan Juni