Pada dasarnya, sebuah bangsa tidak hanya mempersiapkan diri menghadapi kebangkitan, tetapi juga kegagalan (failure) dan keruntuhan (collapse). Hal ini dikemukakan oleh Khalid, seorang Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dimana RMOLJawaTengah bernaung.
- Hendi Apresiasi Kinerja Mbak Ita Dalam Pengelolaan Barang Dan Jasa Di Pemkot Semarang.
- KeberadaanPoros Tengah Membuat Politik Karanganyar Semakin Dinamis
- KPU Solo Sosialisasikan Persyaratan Permohonan TPS Lokasi Khusus
Baca Juga
Masih meneruskan teori tersebut, Khalid menyebutkan bahwa, “Schumpeter (ekonom Amerika-Austria) pada 1942 menamainya creative destruction atau penghancuran kreatif, segala teknologi dan inovasi baru akan meruntuhkan cara hidup lama.”
Pria dengan nama lengkap Khalid Zabidi ini juga Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo-Gibran (RMPG) yang turut serta dalam diskusi komunitas alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesha Breeding Club (B-Club).
Di dalam diskusi komunitas alumninya tersebut, ia memaparkan pandangannya bahwa pada zaman Orde Lama, politik menjadi panglima yang membuat kondisi ekonomi Indonesia terbengkalai. Pendulum zaman berayun ke arah yang berlawanan pada saat Orde Baru. Dimana justru ekonomi menjadi panglima.
“Tapi di Orde Baru, tidak ada demokrasi sehingga runtuh dalam perjalanan panjang. Maka tidak ada jalan lain kecuali kita mempertahankan demokrasi dan berupaya mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ungkap aktivis ITB ini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/05).
Demokrasi, ungkap Khalid, akan menciptakan dinamika untuk mengubah tatanan lama yang tidak relevan menjadi tatanan baru yang lebih menjawab tantangan masa depan.
Merujuk pada hal dinamika itu, Khalid berpendapat, demokrasi harus berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Dan melihat kondisi (Indonesia) hari ini, demokrasi sudah on the track (pada jalurnya).
Oleh karena itu, Khalid mengapresiasi sikap Prabowo Subianto yang berkali-kali mencalonkan diri sebagai presiden melalui jalan pemilihan presiden yakni melalui cara yang demokratis. Khalid berpendapat bahwa Ketua Umum Partai Gerindra ini teguh dengan jalan demokrasi.
Ketika akhirnya Prabowo memenangkan pertarungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Khali mengatakan maka dirinya sangat mengapresiasi Prabowo.
“Saya sangat mengapresiasi Prabowo yang tiga kali menjadi capres (calon presiden) dan akhirnya menang. Kami, alumni ITB, hari ini menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo,” jelas Khalid.
Sebagai komunitas yang memiliki kapasitas dalam teknologi dan inovasi, alumni ITB perlu berkomitmen kuat mendukung demokrasi dengan ikut memberikan sumbangan pikiran kepada Prabowo sebagai presiden terpilih.
“Jadi B-Club Alumni ITB akan berkomitmen pada dua hal (yakni-red) penegakan demokrasi dan pengembangan teknologi dan inovasi untuk pertumbuhan ekonomi,” tutup Khalid.
- Kejadian Di Kota Lama Semarang: Maling Curi Motor Milik Pedagang Sekalian Dengan Bronjong Belanjaannya
- Serdik Sespimma Angkatan 71 Tebar Ribuan Bibit Ikan Di Embung Susukan
- Pelayanan Masyarakat Tetap Berjalan Walau Pejabat Pensiun