Ketum PSI: Jokowi Selalu Menghargai Lawan Bicara

Tiga ketua umum partai pendukung non parlemen dikumpulkan petahana Joko Widodo di Istana Bogor, Sabtu (29/7). Mereka antara lain Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, dan Ketua Umum PSI Grace Natalie.


Kesan mendalam dirasakan Grace Natalie usai pertemuan tersebut. Dia bahkan mengunggah foto dirinya bersama Jokowi dalam akun Instagram pribadinya @Gracenat, Sabtu (28/7).

Dalam unggahan itu, dia mengaku selalu merasa memiliki kesan mendalam setiap bertemu dengan Jokowi. Kepribadian Jokowi yang hangat dan menghargai lawan bicara menjadi alasannya.

Kepribadiannya yang selalu hangat, menghargai lawan bicara yang jauh lebih muda sekalipun, dan rendah hati membuat orang merasa mendapat perhatian penuh dari beliau," ujarnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Grace kemudian bercerita bahwa sepanjang pengalamannya menjadi wartawan hingga terjun ke dunia politik, dia mengaku telah menemui banyak orang dengan beragam karakter dan profesi. Mulai pejabat, konglomerat, penegak hukum, kriminal, tokoh masyarakat, pedagang pasar, anggota dewan yang terhormat, hingga pemulung yang tinggal di tempat pembuangan sampah akhir. Tapi, dia mengaku belum pernah menemui orang yang seperti Jokowi.

"Kalau yang lebih kaya banyak, yang (merasa) lebih pintar banyak, yang (merasa) lebih pengalaman banyak, apalagi yang merasa paling benar, wah berlimpah stoknya," sambungnya.

Jokowi, lanjut Grace, selalu memberikan pelajaran bahwa kepercayaan, rasa hormat, dukungan, dan loyalitas tidak ditentukan dari berapa lama pertemanan, berapa banyak harta, jabatan, atau kekuasaan yang dimiliki.

Hal-hal itu akan kita dapatkan dengan sendirinya ketika bisa menyentuh hatinya dengan memperlakukan ia sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan," jelasnya.

Jokowi, sambung Grace, menggunakan pendekatan nguwongke atau memanusiakan manusia. Pendekatan ini memang terdengar sederhana, tapi baginya susah ditemukan di dunianyata.

"Mungkin kedengeran simple ya. Memang bukan rocket science sih. Tapi kok nyatanya enggak banyak yang bisa begitu," demikian Grace.