Ketua DPRD Bersama Fraksi PDIP Bantu Bayi Penderita Jantung Bocor Asal Karanganyar

Bantuan bagi bayi bernama Aira Cahya Mekarsari (15 bulan) anak ketiga pasangan suami istri Ratno Mekarsari-Dian Aruna Mahesi warga Griya Sari Permai RT 01/RW VII Blok C No 7, Sukosari, Jumantono Karanganyar terus mengalir. 


Diantaranya dinas sosial, baznas, relawan politisi dan berbagai pihak yang ingin membantu meringankan beban keluarga bayi Aira. 

Bahkan Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo turun langsung dan memberikan bantuan sejumlah uang, sembako, serta perlengkapan lainnya.

Bahkan Bagus Selo juga membantu rehab WC dan kamar mandi yang rusak pada rumah kontrakan keluarga Aira tersebut.

"Saya bersama teman-teman fraksi ikut prihatin dengan kondisi yang dialami bayi Aira," ucapnya kepada wartawan, Jumat (8/7).

Melihat kondisi yang ada, pihaknya juga meminta dan dan mengimbau sekaligus saling mengingatkan masih banyak masyarakat di Kabupaten Karanganyar yang juga membutuhkan uluran tangan dari pemerintah. 

Seperti kasus yang dialami Aira yang mengalami bocor jantung dan memerlukan pengobatan secepatnya.  

Terlebih lagi KIS tidak dapat mencakup penyakit kelainan jantung Aira.

"Jadi mohon untuk bantuan penanganan yang secepatnya," ungkap Bagus Selo.  

Ditambahkan Bagus Selo, kondisi rumah sangat memprihatinkan, tidak ada MCK di rumah tersebut. Semua aktifitas dilakukan di dalam rumah termasuk dapur. 

"Tidak ada sekat sama sekali. Karena rumahnya kecil,  tempat untuk tidur dan masak menjadi satu. Sangat memprihatinkan," ujar Bagus Selo.  

Dengan menggandeng relawan yang ada mereka bergotong royong untuk membangun MCK lebih layak. Untuk bedah rumah, mungkin ada sedikit kendala, karena kedua orang tua Aira hanya mengontrak. Sehingga harus mendapatkan ijin dari pemilik rumah. 

Kisah bayi Aira yang lahir 2 Apri 2021 mengalami bocor jantung. Diketahui pertumbuhan Aira sudah terlihat lambat pertumbuhan, sejak usia 3 bulan. Di usianya yang kini menginjak 15 bulan berat badannya hanya 5,3 kilogram.  

Keterbatasan ekonomi keluarganya membuat pengobatan Aira menjadi kendala. Menurut ibunda Aira, kondisi putrinya yang belum mendapatkan perawatan maksimal selain karena keterbatasan biaya, tim dokter belum berani mengambil tindakan. 

"Harusnya Aira menjalani CT scan untuk mengetahui seluruh kondisi fisik Aira. Namun berat badan Aira hanya 5 kilo menjadi kendala,  karena untuk menjalani CT Scan bobotnya minimal 10 Kg," ucap Dian, ibu Aira. 

Sementara itu Kepala Desa Sukosari Kecamatan Jumantono Sulardi menuturkan, pihaknya selama ini telah memberikan bantuan kepada orang tua Aira. Bantuan yang  diberikan tersebut berupa bantuan sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta KIS.

“Bantuan sudah kita berikan. Hanya saja memang KIS tidak dapat mengcover penyakit kelainan jantung Aira," pungkas Sulardi.