Ketua DPD PSI Kota Semarang Siap Tarung Berebut Kursi Wakil Wali Kota

Istimewa
Istimewa

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Semarang, Melly Pangestu, resmi mendaftarkan diri melalui website PSI pada Senin (1/7) pukul 23.30 WIB.


"Iya, hari ini saya, Melly Pangestu, melakukan silaturahmi ke DPP PSI dan mohon restu untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota Semarang," kata Melly dalam siaran tertulisnya dikutip Rabu (3/7).

Melly menjelaskan bahwa pendaftaran secara online dilakukan karena PSI adalah partai anak muda yang mengandalkan teknologi.

"Kenapa online? Kami mau mensosialisasikan bahwa PSI adalah Partai Anak Muda dan Milenial yang menggunakan teknologi sebagai alat," kata Melly.

Dia menambahkan, upayanya untuk mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota didorong oleh slogan kampanye DPP PSI, "Berani Nyalon Pilkada Berani Nyalain Tekad di Dada," yang baru diluncurkan.

"Kami sebagai kader terbakar semangat untuk berjuang lebih bagi masyarakat," katanya.

Melly mengklaim keberhasilan DPD PSI Kota Semarang dalam pemilihan legislatif 2024 ini cukup baik dibandingkan dengan Pileg 2019, di mana mereka meraih 40.357 suara dan pada Pileg 2024 meraih 62.259 suara.

"Ada peningkatan lebih dari 64,8% di 2024 dibandingkan dengan Pileg 2019. Raihan suara pribadi saya, Melly Pangestu, naik 66,4% di 2024," katanya.

Melly juga menyatakan telah bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Kota Semarang, tokoh agama, dan senior politik.

Sis Melly, sapaan akrabnya, memutuskan untuk mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota sebagai kesempatan baik bagi DPD PSI Kota Semarang untuk memimpin Koalisi Indonesia Maju Kota Semarang, dengan mencalonkan kader internal namun tetap membuka peluang bagi kader eksternal.

Ada tiga bakal calon wakil walikota yang telah mendaftar secara resmi melalui DPD PSI Kota Semarang, yaitu dua kader eksternal, Dewi Susilo Budiharjo dan Juan Rama Soemarmo, serta Melly Pangestu yang berasal dari kader internal PSI.

Melly mengklaim DPD PSI Kota Semarang dan anggotanya solid memberikan dukungan agar dirinya maju di Pilwalkot Semarang 2024.

"Keputusan untuk mencalonkan diri ini adalah hasil diskusi matang berdasarkan kemampuan, jaringan, serta keyakinan atas kredibilitas Partai PSI yang notabene adalah Partai Jokowi," tegas Melly.

Melly juga menyatakan mendapat dukungan dari beberapa organisasi sosial, kemasyarakatan, gereja, dan kelompok relawan untuk maju di Pilwalkot Kota Semarang, termasuk dukungan dari Motor Rider Kota Semarang yang tergabung dalam satu paguyuban berjumlah 1.000 anggota.

Melly menyatakan dukungan untuk keberhasilan PSI di Kota Semarang yang berhasil mencapai 5 kursi DPRD Kota Semarang di Pileg 2024, naik dari 2 kursi sebelumnya.

"Ini adalah hasil kerja keras semua caleg, pengurus, dan relawan PSI yang selama ini mendukung kami," katanya.

Mengenai pasangan calon walikota yang akan dia dampingi, Melly memastikan bahwa hanya ada 6 calon walikota yang memiliki kesempatan berlaga dalam pilwalkot mendatang, yaitu Hevearita Gunaryanti Rahayu, Yoyok Sukawi, Iswar Aminuddin, Dico M. Ganinduto, Bambang Eko Purnomo, dan Ade Bhakti.

"Saya menyerahkan kepada mekanisme partai yang akan mengusungnya bersama walikota pilihan partai," katanya.

Dengan percaya diri, Melly mengklaim bahwa beberapa simulasi menempatkan dirinya dengan beberapa calon walikota lain.

"Beberapa simulasi menempatkan Mba Ita dengan saya, ada juga yang mendukung saya dengan Yoyok Sukawi, Iswar Aminuddin, dan juga Bupati Kendal Dico M. Ganinduto."

Melly juga menyebutkan bahwa PSI bisa berkoalisi dengan Gerindra, Demokrat, Golkar, dan PDIP.

"Saat ini semua masih cair. Saya percaya Mas Kaesang dan tim DPP yang akan memilih dengan tepat," katanya.

Raja Juli Antoni, Sekjen Partai PSI, menyambut baik pendaftaran ketua DPD PSI Kota Semarang. Raja Juli menghargai pendaftaran yang dilakukan Melly, namun keputusan untuk rekomendasi ada di tangan pengurus DPP PSI.

"Bagus, nantinya kita putuskan berdasarkan peluang menang berdasarkan survei. Segera lakukan sosialisasi yang masif agar hasil survei baik," pesan Raja.

"Semua calon, baik walikota maupun wakil walikota, diharuskan melakukan komunikasi dengan partai-partai politik, sosialisasi, dan turun ke masyarakat," pesan Raja.