Ketua DPC PDI-P Salatiga: Kampanye Kumpulkan Massa Tak Efektif

Ketua DPC PDI-P Salatiga Dance Ishak Palit (kemeja merah) saat mendampingi Calon Presiden Nomor Urut 03 Ganjar Pranowo ketika melakukan kampanye di Salatiga. Dok.RMOLJateng
Ketua DPC PDI-P Salatiga Dance Ishak Palit (kemeja merah) saat mendampingi Calon Presiden Nomor Urut 03 Ganjar Pranowo ketika melakukan kampanye di Salatiga. Dok.RMOLJateng

Ketua DPC PDI-P Salatiga, Dance Ishak Palit punya strategi jitu dalam mendulang suara efektif dalam Pilpres 2024 ini.


Strateginya adalah dengan management kampanye door to door. Langkah ini dinilai lebih efektif jika dibanding dengan kampanye terbuka diawal yang disebutnya pemborosan logistik.

"Kampanye terbuka mengumpulkan massa tidak efektif lagi, kami rasa cara-cara seperti pemborosan," kata Dance kepada RMOLJateng, Rabu (24/1).

Alhasil, DPC PDI-P Salatiga sendiri sejak minggu pertama mendapatkan kesempatan kampanye terbuka tidak menggunakannya.

"Kami lebih memilih menyapa langsung. Mungkin kampanye terbuka dengan massa besar di minggu terakhir saja. Itu pun akan kami cari tempat representatif kerana lapangan ditetapkan KPU kurang (representatif)," tandasnya.

Hal senada dilontarkan Ketua DPD PKS Salatiga Latief Nahari. Ia mengungkapkan jika partai Koalisi Anies-Cak Imin di Salatiga lebih memilih untuk silaturahmi langsung ke masyarakat.

"Dengan menyapa langsung atau pun bertemu dan mengenalkanku program kita kami menilainya lebih efektif," ungkap Latief.

Komentar tak jauh berbeda diutarakan Calon Presiden Nomor Urut 03 Ganjar Pranowo. Ditemui wartawan saat menggelar kampanye tertutup di Gedung Korpri Salatiga, Ganjar mengaku mengumpulkan massa saat ini kurang efektif dalam mendulang dukungan.

"Ya, kampanye ideologis dan dialog saya rasa lebih tepat sasaran. Kita bisa mendengarkan aspirasi rakyat secara langsung," imbuhnya.

Ia menilai waktu kampanye yang semakin pendek saat ini tentu momen di Salatiga punya rumus tersendiri untuk bisa menggerakkan masyarakat apalagi (Kota Salatiga) sebagai kota yang sangat pluralisme.

"Saya rasa, Salatiga bisa memberikan contoh yang baik bagi daerah lain. Ketika Presiden datang pun disambut dengan baik, tidak dengan kebencian, (tidak) dengan marah-marah cukup melegakan masyarakat tentu saja. Kami mendapatkan kesiapan dari kawan-kawan Salatiga untuk terus bergerak menjelang pencoblosan," imbuhnya.