Kerusakan Jalan Pantura Akibat Banjir Mencapai 100 Kilometer

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga Dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, Menanggapi Dampak Banjir Yang Melanda Jawa Tengah Dalam Sepekan Terakhir, Senin (25/03). Dokumentasi
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga Dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, Menanggapi Dampak Banjir Yang Melanda Jawa Tengah Dalam Sepekan Terakhir, Senin (25/03). Dokumentasi

Diperkirakan dampak banjir yang melanda wilayah Demak, Kudus dan Purwodadi menyebabkan kerusakan jalan sepanjang 100 kilometer.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, menyampaikan dampak banjir yang melanda Jawa Tengah dalam sepekan terakhir.

Menurut Hanung,  jalan-jalan provinsi yang rusak akibat banjir memang banyak di daerah timur, seperti Grobogan, Demak, Kudus, dan lainnya.

"Jalan yang rusak akibat banjir diperkirakan mencapai 100 kilometer. Panjang itu terbagi di berbagai spot. Jalan yang banyak rusak di antaranya: lingkar Purwodadi Grobogan, Jati-Klambu, Kudus-Margoyoso dan lainnya," kata Hanung kepada wartawan di Semarang, Senin (25/03).

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan perbaikan jalan provinsi yang rusak akibat banjir dan longsor di wilayahnya selesai pada H-7 lebaran. 

“Untuk perbaikan jalan provinsi, kita menunggu setelah surut. Setelah surut kita akan laksanakan perbaikan dengan menambal lubang. Nanti H-7 Lebaran selesai,” kata Hanung. 

Secara teknis, ungkap Hanung, perbaikan jalan itu dilakukan dengan pengaspalan. Sedangkan jalan-jalan yang rusak berlubang akan dilakukan perbaikan dengan penambalan.

Di luar perbaikan jalan yang terdampak banjir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah juga memperbaiki jalan di ruas-ruas lain. 

“Kita juga laksanakan pengerjaan overlay, ada sekitar hampir 40 km yang tersebar di Jawa Tengah. Itu untuk kenyamanan para pengguna jalan saat lebaran,” kata dia.

Adapun untuk jalan nasional, seperti halnya Jalan Pantura Demak, juga sedang dilakukan perbaikan. 

“Perbaikan Jalan Pantura itu sudah mulai. Yang mengerjakan balai besar. Targetnya H-10 lebaran,” kata Hanung. 

Dijelaskan olehnya, jalan nasional yang teridentifikasi rusak parah adalah di daerah Tanggulangin, Karanganyar Demak, dengan panjang kira-kira 5 km. 

Hanung mengatakan, selama perbaikan, jalan akan dipasangi rambu-rambu informasi bagi masyarakat tentang perbaikan jalan. Ia juga mengimbau agar warga dapat berkendara dengan hati-hati.

“Jangan ngebut, apalagi saat hujan. Jalannya 'kan tertutup air. Kita tidak tahu bawahnya itu ada lubang atau tidak. Tidak hanya jalan provinsi, jalan nasional, bahkan jalan kabupaten/kota pun juga seperti itu,” katanya. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jateng, Eko Yunianto mengatakan pihaknya  juga melakukan proses perbaikan sejumlah tanggul sungai yang jebol akibat hujan dengan intensitas tinggi.

“Untuk titik-titik yang jebol itu, cukup banyak. Data saya ada 27. Saat ini sedang dikerjakan tetapi prioritas utama adalah tanggul sungai dulu,” kata dia. 

Ditambahkan lagi olehnya, tanggul sungai yang jebol juga mengakibatkan banyak saluran irigasi yang rusak, sehingga juga perlu dilakukan perbaikan. 

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Rapat koordinasi tersebut antara lain membicarakan upaya penuntasan masalah tanggul, perbaikan rumah warga yang rusak, perbaikan jalan utama yang rusak, dan perbaikan sanitasi.

"Saat ini sedang kita lakukan pendataan semua, termasuk jalan raya dan perumahan  masyarakat. Pada saatnya segera akan kami koordinasikan untuk diperbaiki. Apalagi jalan-jalan utama, jalan nasional yang memang sangat dibutuhkan bagi masyarakat, apalagi sebentar lagi ada arus mudik dan arus balik," katanya.