Kerjasama dengan Polimarin, BPJS Kesehatan Perkuat Akselerasi Program JKN Bagi Mahasiswa

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar (kanan) usai menandatangani naskah kerjasama Penguatan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program JKN dengan Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) Semarang.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar (kanan) usai menandatangani naskah kerjasama Penguatan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program JKN dengan Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) Semarang.

Untuk mendorong akselerasi kepersertaan dan pemanfaatan Program Jaminan Kesehatan (JKN) bagi mahasiswa, BPJS Kesehatan Cabang Semarang menjalin kerja sama Penguatan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program JKN dengan Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) Semarang.


Polimarin sebagai salah satu instansi pendidikan pemerintah, civitas akademika pastinya sudah terdaftar dalam Program JKN sebagai Peserta Peperja Penerima Upah (PPU). Sedangkan pada mahasiswa, pihak Polimarin sepakat untuk mendorong seluruh mahasiswa terdaftar aktif dalam Program ini.

Direktur Polimarin, Akhmad Nuriyanis menyadari, mahasiswa memiliki resiko, baik dalam kegiatan praktek ataupun sehari-hari, dan dengan adanya kerja sama dalam Program JKN, pihaknya benar-benar terbantu untuk menangani  berbagai permasalahan kesehatan yang seringkali  dialami mahasiswa. Karena, Program JKN ini memiliki manfaat komprehensif baik promotif, preventif, kuratid dan rehabilitatif dalam menjamin resiko tersebut.

“Mahasiswa kami tinggal di asrama, sehingga pada periode tertentu, ada kalanya mahasiswa pesiar ataupun pulang kampung dimana jiwa manusia ini memiliki potensi yang dinamis yang dapat membawa resiko penyakit bagi teman-teman lainnya,” ucap Nuriyanis, Rabu (16/8). 

Dijelaskan, selama ini dalam menjamin kesehatan mahasiswanya, Polimarin telah menyelenggarakan skrining kesehatan bagi mahasiswa bekerja sama dengan puskesmas dan dokter poliklinik yang ada di Polimarin, Namun dengan adanya Program JKN ini pelayanan kesehatan kedepannya mahasiswa lebih tercover pelayanan kesehatannya.

“Mahasiswa Polimarin sudah terpapar informasi seputar pentingnya Program JKN. Apalagi dalam perkuliahan juga dibekali pendidikan kesehatan, saya yakin dengan adanya kerjasama terkait Program JKN ini, secara pribadi mahasiswa kami akan sadar bahwa jaminan kesehatan ini merupakan kebutuhan mereka,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, yang turut hadir menyaksikan penandatanganan kerja sama mengatakan, gencarnya kerjasama penguatan Program JKN ke perguruan tinggi merupakan momen tepat. Hal itu karena tingkat persebaran Penyakit Tidak Menular  (PTM)  angkanya sudah meningkat dan menyasar usia muda. 

“Jadi, dengan adanya kerjasama ini selain untuk mengcover pelayanan kesehatan, dari sisi promotif preventif perlu kita kuatkan. Harapannya mereka bisa atur pola hidupnya, kualitas hidupnya lebih bagus dan angka derajat kesehatnnya meningkat,” ungkap Hakam.

Ditegaskan, hadirnya Program JKN ini, tidak semata-mata dimanfaatkan saat sakit saja, namun saat sehat Peserta JKN juga dapat memanfaatkan program ini.

“Kita tidak boleh berpangku pada kuratif rehabilitatif saja,  hal ini akan  mengakibatkan angka-angka penyakit semakin tinggi, dan pembiayaan pelayanan kesehatan semakin tinggi. Karena itu mari kita sukseskan pula program promotif preventif,” imbuhnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Andi Ashar menyatakan, pihaknya  berkomitmen untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan serta fasilitas kesehatan setempat,  menyediakan keterbukaan akses pelayananan kesehatan bagi seluruh masyarakat kota semarang khususnya mahasiswa serta Civitas Akademika Polimarin.

“Dapat kami laporkan saat ini BPJS Kesehatan juga telah bekerjasama dengan kurang lebih 24 faskes di Kota Semarang, sehingga keterbukaan akses bagi masyarakat Kota Semarang menjadi nilai lebih dibanding kota/ kabupaten lainnya,” ucap Andi.

Selain sisi pelayanan kesehatan, dengan adanya kerja sama ini BPJS Kesehatan juga membuka peluang hubungan kelembagaan lainnya seperti penelitian ataupun  joint research. Sehingga kedepannya BPJS Kesehatan, stakeholders dan mahasiswa dapat bersama-sama mengkawal Program JKN ini melalui berbagai penelitian studi ilmiah.

“Penyelenggraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan program JKN yang bertujuan agar mahasiswa dan para akademisi dapat menjadi akselator dalam mencapai tujuan pemerintah dan menjadi agent perubahan dalam penjaminan kesehatan yang bermutu,” pungkasnya.