Kendala shipping karena keterbatasan kontainer selama pandemi menjadi polemik dan hambatan bagi para pengusaha di Jawa Tengah untuk melakukan ekspor ke luar negeri (LN).
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta
- Ganjar Ajak Seluruh Masyarakat Selamatkan Demokrasi
Baca Juga
Point ini menjadi persoalan utama yang didengar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menyapa dan berdialog secara virtual dengan 14 perusahaan di Jawa Tengah yang terlibat dalam pelepasan ekspor, dipusatkan di halaman PT SCI di Jln. Lingkar Selatan Salatiga KM 2, Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Kamis (23/12).
Kegiatan ini dihadiri Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Dikjen PKTN Khamim Ludianto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng M Arif Sambodo, Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusuma Aji, Kepala Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ir Sucipto serta General Manager PT Selalu Cinta Indonesia Gregorius Djap dan Vice General Manager KMK Group Erry Sunarli.
Sebelumnya, kehadiran khusus Ganjar Pranowo ke Salatiga untuk turut melepasan ekspor tiga truk kontainer di akhir Tahun 2021.
Momen tersebut merupakan bagian dari seremoni pelepasan serentak secara nasional di 19 titik oleh Menteri Perdagangan RI, dimana 14 titik diantaranya adalah perusahaan di Jawa Tengah, termasuk PT SCI di Salatiga.
Seperti disampaikan salah satu perwakilan perusahaan yang berdoalog dengan Gubernur menyebutnya, kendala dalam umroh dan haji tergantung dengan kelancaran.
"Saat ini sudah bisa mengirim tapi tidak selancar saat ada umroh dan haji sekitar 4-5 Kontainer. Saat ini, karena pendemi hanya satu kontainer saja," ujar seorang ibu, mengeluhkan bisnisnya tersendat.
Untuk itu, ia berharap Pemerintah Provinsi Jateng agar bisa diupayakan umroh dan haji dibuat lancar.
"Kembali lagi, semangat ekspor tinggi tapi Kontainer menghilang dan kalau pun ada harga mahal khususunya perihal kontainer bapak," ucapnya.
Terkait hal ini, Ganjar mengaku di akhir tahun 2021 banyak perusahaan mengeluhkan pengiriman yang tersendat.
Saat ini dibantu Kementrian Perdagangan, semangat ekspor bersama-sama dan tengah diupayakan untuk mempermudah persoalan Kontainer.
"Kita tetap mencari solusi agar kita bisa eksis dalam berdagang. Informasi terkait keterbatasan ketersediaan kontainer akan segera dicarikan solusinya agar roda ekonomi terus berjalan dengan baik. Terima kasih, perusahaan di Jawa Tengah tetap eksis menjaga harmoni dan relasi yang baik dalam hubungan industrial," tukas Ganjar.
- Mantan Bupati Grobogan Sayangkan Praktik Anarkisme Saat Aksi Buruh Berlangsung
- Ini Pesan Khusus Eks Gubenur Jateng untuk Gus Yasin
- Samsat Semarang II ‘Diserbu’ Warga