Kasus cacar monyet atau monkeypox disinyalir belum ditemukan di Jawa Tengah.
- Kasus di Jateng 32.715 Ekor, Ganjar Gaspol Vaksin PMK
- Kerjasama dengan Polimarin, BPJS Kesehatan Perkuat Akselerasi Program JKN Bagi Mahasiswa
- Tetap Waspada! 74 Persen Penderita Covid Miliki Gejala Sedang Hingga Berat
Baca Juga
Seperti diungkapkan Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, DR dr Renni Yuniati mengatakan, virus cacar monyet ini juga menjadi fokus IDI.
Menurutnya, cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Bahkan setelah manusia tertular, virus ini bisa menularkan antar manusia. Bisa langsung bisa juga melalui benda benda.
"Jadi seperti covid, virus ini merendahkan daya tahan tubuh, sehingga bakteri lain bisa masuk. Jadi penanganannya pun seperti covid," kata dr Renni saat di Solo, Minggu (5/6).
Gejala orang terpapar cacar monyet ini cukup unik, orang yang terinfeksi cacar monyet akan menunjukkan kondisi kulit yang penuh dengan ruam-ruam akut, hingga muncul jerawat keras. Penderita juga akan mengalami panas dingin, batuk, dan pusing.
"Diawali dari tanda ruam diwajah kemudian ruam akan merata ke seluruh tubuh, bila daya tahan tubuh terus menurun pasien bisa meninggal, tapi meninggalnya karena komorbid," ucapnya.
Penanganan orang terpapar virus cacar monyet ini untuk sementara seperti penanganan Covid-19. Selain itu, pasien akan diberikan antibiotik, vitamin, dan obat antivirus. Kendati demikian, rasio kematian akibat virus ini tergolong rendah.
- Polres Tegal Kota Gandeng Awak Media Gelar Donor Darah
- BPOM Temukan Makanan Mengandung Formalin di Pasar Induk Banjarnegara
- 1.500 Peserta Hadiri Upacara HKN ke-60 di Sukoharjo