Keluarga dan Pengacara Mahasiswi PPDS Undip Meninggal Prihatin Pergaulan di Fakultas Kedokteran

Lapor ke Polda Jawa Tengah
Keluarga dan pengacara dokter ARL mahasiswi PPDS Undip diduga meninggal bunuh diri karena jadi korban bullying lapor ke Polda Jawa Tengah. Dicky Aditya/RMOLJateng
Keluarga dan pengacara dokter ARL mahasiswi PPDS Undip diduga meninggal bunuh diri karena jadi korban bullying lapor ke Polda Jawa Tengah. Dicky Aditya/RMOLJateng

Keluarga dokter ARL mahasiswi program profesi dokter spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro diduga meninggal bunuh diri saat membuat laporan ke Mapolda Jawa Tengah, kecewa dan prihatin dengan pergaulan di dalam kampus kedokteran.


Pengacara keluarga Misyal Achmad mengaku menyayangkan pendidikan dokter dengan sistem cukup maju tetapi tidak didukung lingkungan pergaulan positif. Di dalam kampus, kental dengan senioritas dan individualistis sering dirasakan mahasiswa baru. 

"Pendidikan dokter di kampus kedokteran di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara luar. Namun, kok pergaulannya sayang tidak mendukung pembelajaran. Senioritas sudah bukan zamannya, kayak di militer saja senior ngatur semuanya," kata Pengacara pihak keluarga ARL itu. 

Meski tak mengharapkan lebih dari proses hukum lanjutan di kepolisian, pihak keluarga berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi pendidikan dokter di kampus-kampus Tanah Air. 

Padahal, menurut Misyal, tempaan mental para calon dokter hasilnya menentukan di dalam pekerjaannya dalam melayani masyarakat. Sehingga, diharapkan dokter-dokter muda dapat memberikan pelayanan terbaik dan tulus dari hati nurani saat menjadi tenaga kesehatan di masyarakat. 

"Kalau sistemnya dibiarkan alakadarnya outputnya terus bagaimana jika dokter-dokter bekerja melayani masyarakat. Berbeda jika tertata mentalitasnya, pergaulan sangat besar pengaruhnya mengasah kematangan psikologis dalam melayani sebagai tenaga kesehatan. Kita tidak berharap lebih, hanya masukkan saja agar dunia pendidikan dokter di Tanah Air mendatang tidak ada lagi bumbu senioritas dan individualitas dalam pertemanan di kampus," terang Misyal.