Kecelakaan Akibat Pecah Ban Di Wonogiri, 2 Orang Meninggal Dunia di Lokasi Kejadian

Anggota Satlantas Polres Wonogiri Sedang Melakukan Olah Kejadian Perkara Dokumentasi. Dokumentasi Hubungan Masyarakat Polres Wonogiri
Anggota Satlantas Polres Wonogiri Sedang Melakukan Olah Kejadian Perkara Dokumentasi. Dokumentasi Hubungan Masyarakat Polres Wonogiri

Kecelakaan maut  terjadi di Jalan Raya Wonogiri-Ngadirojo, tepatnya di depan SD Negeri  I Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian.


Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.40 WIB, Sabtu (30/03), berawal saat mobil Pick Up Daihatsu Granmax yang dikemudikan Fernanda (22) melaju dari arah Ngadirojo menuju Wonogiri mengalami pecah ban.

Sesampainya lokasi kejadian, mobil pick up tersebut tiba-tiba pecah ban kanan depan. Akibatnya mobil dengan nomor polisi AG 1931 LQ itu hilang kendali. Mereka melambung ke sisi kanan jalan, melebihi garis as/tengah. Pada saat bersamaan, melaju dari arah barat adalah sebuah Isuzu Elf nomor polisi D 7564 AQ yang dikemudikan oleh Sugiyanto (53), warga Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Karena jarak mereka terlalu dekat, akhirnya kedua kendaraan tidak dapat menghindar dan terjadilah benturan (tabrakan).

Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengatakan akibat kejadian tersebut dua orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka ringan.

Korban meninggal dunia adalah Fernanda (22) warga Kabupaten Blitar yang merupakan pengemudi Daihatsu Grandmax, dan Paiman (59) warga Jatisrono, Wonogiri yang merupakan salah satu penumpang Isuzu Elf. Sementara pengemudi Isuzu Elf dan penumpang Daihatsu Grandmax mengalami luka ringan.

Kasi Humas menjelaskan, baik para korban selamat dan meninggal langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Wonogiri. Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu cek kondisi kendaraan ketika bepergian, utamanya tekanan angin dan kondisi ban," ujarnya lagi.