KeberadaanPoros Tengah Membuat Politik Karanganyar Semakin Dinamis

Deklarasi Koalisi Kebersamaan Antara PKS, PKB Dan PAN. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Deklarasi Koalisi Kebersamaan Antara PKS, PKB Dan PAN. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Kemunculan koalisi tiga partai politik (parpol) menengah yang tergabung dalam Koalisi Kebersamaan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karanganyar membuat kondisi jelang Pillada Karanganyar makin dinamis.


Dimana tiga parpol yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) diprediksi bisa menjadi kekuatan Poros Tengah jelang Pilkada Karanganyar. 

Koalisi PKS, PAN Dan PKB ini memiliki kekuatan 12 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karanganyar dan sudah memenuhi syarat untuk mendaftarkan pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri. 

Munculnya poros baru tersebut menurut staf pengajar Sosiologi Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) DR. Ramdhoni, saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, justru memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat Karanganyar dalam memilih calon pemimpin untuk lima tahun ke depan.

"Justru menjadi sesuatu hal yang baik dan memberi alternatif bagi publik. Sehingga pilihan-pilihan munculnya figur dan tawaran program oleh calon pemimpin daerah lebih banyak bagi Karanganyar," jelasnya, Selasa (02/07). 

Dirinya melihat keberadaan Poros Tengah yang tergabung dalam Koalisi Kebersamaan ini jika merujuk pada perkembangan yang terjadi membuat posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar berada komposisi poros utama. 

Diketahui, PDI-P memiliki suara dan kursi terbanyak hasi Pemilu Februari 2024, yakni 15 kursi. Sementara dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) kemarin kursi Golkar justru turun menyisakan 9 kursi. 

Namun, menjadi catatan bahwa Golkar menjadi bagian dari kepemimpinan di Karanganyar dalam 10 tahun terakhir (bupati dua periode).

Sementara Partai Gerindra dan Demokrat, belum banyak bersikap masih di posisi abu-abu. Menunggu rekomendasi dari pusat. Meski pun Demokrat mengajukan ketuanya sebagai bakal calon wakil bupati mendampingi Ketua Partai Golkar Ilyas Akbar Almadani. Dan Partai Gerindra juga mengajukan ketuanya Adhe Eliana sebagai bakal calon bupati.

Yang menjadi pertanyaan saat ini apakah kedua partai ini nantinya akan bergabung dengan PDI-P atau Golkar, masih ada waktu dua bulan sampai pada batas akhir pendaftaran. 

"Jadi dinamika akan masih terjadi tapi tidak secair formasi awal. Namun, titik krusial akan ditentukan pada figur atau sosok yang akan diusung,” pungkasnya.