Seorang bocah siswa kelas 1 SD Al Azhar 28 Solo Baru, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah jatuh dari permainan perosotan di arena play ground sekolah setempat.
- Polres Sukoharjo Bekuk Lima Pelaku Pencurian Modus Jadi Petugas Pendataan Bantuan Kompor
- Berprestasi dan Berdedikasi, Kapolres Sukoharjo Beri Penghargaan 49 Personel
- Waspadai Provokator Pemilu 2024, Polres Sukoharjo Latihan Sispamkota
Baca Juga
Diketahui, korban berinisial ADR (8), warga Tegal Brojol, Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo, meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit, beberapa jam setelah ia jatuh.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat dikonfirmasi membenarkan, adanya kejadian tersebut.
"Kasus ini tidak dilaporkan, tapi informasi dari masyarakat tentang kejadian ini kami melakukan klarifikasi dengan pihak sekolah, didapat keterangan, kejadiannya pada Rabu (11/1) kemarin," kata Kapolres saat dikonfirmasi awak media, Jum'at (13/1).
Dalam klarifikasi dengan pihak sekolah, diketahui kronologi kejadian bermula saat seluruh siswa yang belum dijemput pulang, termasuk korban. Anak-anak yang menunggu jemputan ini bermain di play ground terletak di dekat kelas 1.
Tak berselang lama kemudian, sekira pukul 13.35 WIB, ada laporan dari anak- anak yang lain bahwa korban jatuh kemudian oleh wali kelas di dalam kelas langsung keluar menuju arena play ground, dan melihat korban sudah jatuh tertelungkup di samping perosotan.
"Korban kemudian ditolong guru wali kelas dan langsung dibawa ke UKS untuk dilakukan pengecekan oleh petugas kesehatan yang ada di sana," terang Kapolres.
Dia mengatakan, penanganan selanjutnya oleh petugas kesehatan sekolah menyampaikan kepada dokter sekolah bahwa korban masih bisa diajak komunikasi dengan lancar.
"Tidak ada keluhan sesak, hanya ada keluhan perut sakit di bagian tengah," imbuh Kapolres.
Korban juga sempat diberi minum dan makan sampai tertidur sekira 30 menit lamanya, hingga sekira pukul 15.00 WIB, dijemput oleh Pakde korban.
"Pada saat korban dijemput, oleh guru wali kelas dan petugas UKS sekolah menyampaikan kepada pakdenya tentang kejadian yang dialami korban dan memohon agar bisa dibawa ke rumah sakit jika dipandang perlu," sambung Kapolres.
Korban sore itu juga dibawa ke rumah sakit RS Indriati Mojosongo Boyolali. Namun sayangnya sekira pukul 19.16 WIB, masih di hari yang sama, korban meninggal dunia.
Setelah mendapat kabar duka, malam itu juga pengurus yayasan mendatangi rumah korban. Namun karena orang tua korban masih di luar kota dan belum bisa ketemu maka keesokan paginya kembali ke rumah duka dan bertemu orang tua korban untuk mengucapkan bela sungkawa.
"Pengakuan dari yayasan, pihak orang tua menyampaikan bahwa keluarga belajar untuk ikhlas menerima kematian korban," papar Kapolres.
Kapolres menyatakan, berdasarkan hasil keterangan saat klarifikasi, belum ditemukan unsur kelalaian karena pada saat kejadian, kegiatan belajar mengajar telah selesai.
- Polres Sukoharjo Bekuk Lima Pelaku Pencurian Modus Jadi Petugas Pendataan Bantuan Kompor
- Berprestasi dan Berdedikasi, Kapolres Sukoharjo Beri Penghargaan 49 Personel
- Waspadai Provokator Pemilu 2024, Polres Sukoharjo Latihan Sispamkota