Kasus Haniyah Terbengkalai, LBH Ansor Kecewa Terhadap Polres Batang

LBH Ansor usai mendatangi Polres Batang, Sabtu (21/7). IST
LBH Ansor usai mendatangi Polres Batang, Sabtu (21/7). IST

Tim LBH Ansor menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan kasus pembunuhan Haniyah binti Sutrisno oleh Polres Batang. Perwakilan LBH Ansor mengunjungi Polres Batang untuk menuntut kejelasan mengenai perkembangan kasus yang telah berlangsung hampir delapan tahun ini. 


Haniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.

"Kami mendatangi Polres Batang untuk menanyakan progres penanganan penyidik," jelas Miqdam, perwakilan LBH Ansor, Sabtu (21/7).

Kekecewaan mereka berfokus pada apa yang mereka anggap sebagai kinerja Polres Batang yang lambat dan kurang responsif dalam menentukan pelaku pembunuhan.

Miqdam mengungkapkan bahwa meskipun ada rasa frustrasi terhadap proses yang lamban, mereka mendapatkan kabar baik dari kunjungan tersebut. 

"Kami sebenarnya kecewa dengan kinerja Polres Batang yang cenderung tidak sat-set dan gercep bergerak menentukan siapa pelaku pembunuhan Haniyah. Namun kabar baik kami peroleh, langkah penyidik yang telah kami tunggu hampir 8 tahun akan dilaksanakan dengan menaikkan proses yang semula hanya penyelidikan menjadi penyidikan," kata Miqdam.

Ini merupakan perkembangan signifikan, mengingat kasus ini telah lama terbengkalai tanpa kemajuan berarti. Dengan status kasus yang sekarang berada di tahap penyidikan, diharapkan akan ada langkah-langkah lebih konkret untuk mengungkap pelaku.

Haniyah ditemukan tewas pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB di rumah majikannya. Hasil otopsi Biddokes Polda Jateng menunjukkan adanya luka serius di bagian belakang kepala dan leher akibat kekerasan benda tumpul. Temuan ini menguatkan dugaan bahwa Haniyah meninggal dunia karena pembunuhan.

Namun, meski bukti-bukti awal mengarah pada pembunuhan, penyidik Polres Batang belum berhasil mengungkap siapa pelakunya hingga saat ini. Hal ini menambah frustrasi LBH Ansor dan keluarga korban yang telah menunggu selama bertahun-tahun tanpa kejelasan.

"Tadi kami ditemui oleh Kasatreskrim Polres Batang, dan beliau menyampaikan bahwa kasus ini sudah dinaikkan ke tahap penyidikan dan mulai Senin besok langkah penyidikan akan dilaksanakan,"ungkapnya. 

Ini merupakan langkah positif yang diharapkan bisa mempercepat pengungkapan kasus.

Selain itu, LBH Ansor juga menantikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) agar keluarga korban dapat mengetahui perkembangan terkini dari kasus ini. 

"Kami akan terus memantau perkembangan dan meminta Polres Batang lebih serius mengungkap pelaku pembunuhan Haniyah ini," tegas Miqdam.

Harapan besar LBH Ansor adalah agar pelaku pembunuhan Haniyah binti Sutrisno segera terungkap. Ini penting untuk memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan bagi anak-anak korban serta seluruh masyarakat Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem, Batang.

"LBH Ansor berkomitmen akan terus mendampingi keluarga korban dan saksi serta akan mengawal kasus ini sampai tuntas," pungkas Miqdam.