Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, menjadi lokasi konservasi mangrove.
- Anggota Satlantas Polres Salatiga Incar Knalpot Brong
- Hasil Kesepakatan, Perayaan Natal di Salatiga Dibatasi
- Trabas Kamtibmas Jadi Role Model Pengenalan Pariwisata Kudus
Baca Juga
Penunjukkan itu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Australian accredited non-government organisations (NGOs Australia).
Lokasi tepatnya di sebelah barat Pusat Informasi Mangrove (PIM) dan Krematorium di RT 04 RW 07.
"Hari ini, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kandang Panjang khususnya bidang Penataan Lingkungan Kandang Panjang Asri bersama perangkat kelurahan dan mahasiswa KKN UNNES Semarang melakukan survey lapangan," kata Lurah Kandang Panjang, Amat Fauzan, Rabu (27/10).
Survey itu untuk menentukan lokasi bakal calon tempat konservasi mangrove. Lokasi tempat mangrove sebagai rangkaian dari Taman Wisata Air Pekalongan yang tengah digarap.
Ia menjelaskan wilayah Kandang Panjang termasuk wilayah dengan penurunan tanah cukup cepat. Bahkan, wilayahnya dipasangi alat pengukur penurunan tanah yang dibangun oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.
Di sisi lain, abrasi yang terjadi di pesisir utara Kota Pekalongan ini cukup luar biasa. Bahkan, geotube yang sudah terpasang untuk melindungi pantai banyak yang sudah jebol (rusak) karena hantaman ombak yang cukup kuat.
"Ditambah naiknya pasang air laut (rob) yang masih sering terjadi sampai saat ini," jelasnya.
Luasan kawasan konservasi mangrove rencananya lebih dari 50 hektar. Jenis tanahnya berupa tanah pribadi, tanah negara dan tanah pemkot.
Ketua Penataan Lingkungan Kandang Panjang Asri, Suwitno menambahkan, warga sudah merasakan dampak positifnya semenjak ada tanaman mangrove. Terutama bisa menanggulangi tekanan air laut ke daratan.
Program penanaman mangrove di kelurahannya sudah empat tahun. Sebelumnya ada penanaman 1.000 pohon mangrove, tapi paling masih 20 persen.
- Gandeng Damkar, BPI Latihan Padamkan Kebakaran Tangki PLTU Batang
- Dalam Waktu 4 Bulan, 5 Anak Usia SD Di Batang Meninggal Karena DBD
- Walikota Semarang Minta Masyarakat Tunda Libur Nataru