Kampung Nelayan Moderen di Pekalongan Siap Dibangun, Habiskan Anggaran Rp 21,8 miliar

   Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono meninjau lokasi pembangunan Kampung Nelayan Moderen (Kalamo) di Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Sabtu (25/5). RMOL Jateng
Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono meninjau lokasi pembangunan Kampung Nelayan Moderen (Kalamo) di Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Sabtu (25/5). RMOL Jateng

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mempersiapkan pembangunan Kampung Nelayan Moderen (Kalamo) di Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Proyek ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam memodernisasi kehidupan nelayan dan meningkatkan daya tarik wisata kota.


Kalamo dirancang dengan konsep thematic culinary, di mana hasil perikanan nelayan dapat langsung diolah dan dinikmati oleh pengunjung dalam sebuah pasar ikan yang moderen. 

"Kalamo akan mengintegrasikan layanan kuliner ikan segar dengan fasilitas restoran, hunian moderen untuk 150 nelayan, serta cool storage atau gudang penyimpanan ikan dengan mesin pendingin berkapasitas besar,"kata Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono saat meninjau lokasi, Sabtu (25/5).

Kalamo akan dibangun di lahan seluas 8.000 meter persegi dengan anggaran sebesar 21,875 miliar rupiah. Pembangunan akan dimulai pertengahan Juni 2024 dan ditargetkan selesai pada November 2024.

Selain pasar ikan dan restoran, Kalamo juga akan dilengkapi dengan hunian moderen yang nyaman untuk 150 nelayan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarganya. 

Fasilitas cool storage yang disediakan akan membantu nelayan dalam menyimpan hasil tangkapan dengan lebih efisien, sehingga kualitas ikan tetap terjaga sebelum dijual.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, menambahkan bahwa Kalamo dirancang sebagai pusat wisata kuliner baru yang diintegrasikan dengan wisata belanja grosir batik Setono, wisata religi Makam Sapro, dan taman wisata laut Pasir Kencana.

"Kalamo diharapkan mampu menarik wisatawan lokal dan luar daerah karena lokasinya yang strategis berada di pintu masuk dan keluar Kota Pekalongan," ujar Nur Priyantomo.

Untuk memastikan kelancaran operasional dan pengelolaan yang profesional, Kalamo akan dikelola oleh sejumlah koperasi nelayan setempat. Hal ini tidak hanya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola fasilitas, tetapi juga memastikan bahwa manfaat ekonomi dari Kalamo dirasakan langsung oleh komunitas nelayan.

Pembangunan Kalamo diproyeksikan akan membawa dampak positif bagi perekonomian Kota Pekalongan. Dengan adanya pusat wisata kuliner laut yang baru, diharapkan akan ada peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, sehingga mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

"Keberadaan Kalamo sebagai pusat wisata baru diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Kota Pekalongan dan menjadi tujuan wisata kuliner laut bagi pengunjung lokal maupun dari luar daerah," kata Nur Priyantomo.