- IPK Tinggi Bukan Jaminan, Skill dan Pengalaman Menentukan
- Dewan Pendidikan Kota Semarang Gagas Sekolah Penggerak
- Program Wirausaha Merdeka di Udinus Diikuti 400 Mahasiswa Seluruh Indonesia
Baca Juga
Kasus bullying yang terjadi di dunia pendidikan membuat prihatin semua pihak.
Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah Darmadi SPd , MPd mengatakan, terkait kasus bullying, pihak Kementrian Pendidikan sudah menekankan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan tindakan bullying di satuan pendidikan.
Menurut Darmadi, begitu pentingnya rasa aman dan nyaman di lingkungan belajar baik bagi anak-anak kita, bagi guru, tenaga pendidik , sehingga yang harus dibangun secara bersama-sama adalah semangat untuk menjauhkan dan menghindari bullying di lingkungan pendidikan.
"Kalau kondisi anak belajar tidak punya rasa aman dan nyaman tentu hasilnya tidak maksimal" kata Darmadi, Sabtu (25/11).
Dia menjelaskan, peranan untuk mengikis habis bullying tidak bisa hanya dilihat dari sekolah, pemerintah, atau keluarga, tapi masyarakat juga harus mendukung, gerakan antibullying itu, baik secara verbal maupun secara fisik.
"Terima kasih kepada awak media yang telah membantu, membersamai perjalanan pendidikan di Indonesia dengan terus mengkampanyekan gerakan antibullying di lingkungan pelajar sehingga membuat kondisi pelajar menjadi aman, nyaman dan penuh makna" kata Darmadi.
Darmadi berharap, pendidikan di Jateng terus maju tanpa ada bullying sehingga teman guru bisa mengajar dengan aman dan nyaman.
Salah satu peserta pameran, Ika Rusmawati SPd, yang berjaga di stand pameran Dinas Pendidikan Kota Salatiga menerangkan tema khusus dari stand ini adalah speak up, sebagai bentuk kampanye memerangi bullying di lingkungan pendidikan.
Menurut Ika, kampanye stop bullying ini sebagai salah satu langkah preventif dalam memerangi tindakan kekerasan, bullying ataupun pelecehan di lingkungan sekolah.
"Kami mempunyai program yang namanya Kotakku , kotak ceritaku seperti halnya di SD Negeri Noborejo 1 Salatiga," kata Ika.
Dia menjelaskan, program Kotakku ini semacam kotak aduan dimana siswa menceritakan semua masalah yang dialami, baik yang menarik maupun tidak menarik, sebagai tempat keluh kesah.
Dengan cara seperti ini, kata Ika, segala macam persoalan yang dialami oleh siswa akan segera diketahui dan diberikan bimbingan dalam menyelesaikan permasalah yang dialami oleh siswa.
"Metode ini bisa menekan bullying yang dialami oleh siswa karena guru cepat mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh siswa" kata Ika
Ika berharap, dengan metode ini bisa menjadi salah satu solusi terjadinya bullying yang dialami para siswa.
- Mahasiswa Asing Dikenalkan Membatik di UKSW
- Seratusan Pegawai Diangkat Statusnya, Ini Pesan Penting Rektor UMKU
- Disdik Salatiga Pastikan PTM Digelar Pekan Depan