Kakek 74 Tahun Meninggal Terpeleset di Parit

Petugas tengah melakukan olah TKP di lokasi Kakek Buseri (74), meninggal dunia akibat terpeleset. Erna Yunus B/RMOLJateng
Petugas tengah melakukan olah TKP di lokasi Kakek Buseri (74), meninggal dunia akibat terpeleset. Erna Yunus B/RMOLJateng

Buseri, kakek 74 tahun warga Ds. Krandon Lor Kec. Suruh, Kabupaten Semarang meninggal dunia setelah terpeleset disebuah parit tidak jauh dari rumahnya.


Kapolsek Suruh AKP Ririh Widiastuti saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Ia menuturkan bahwa korban setelah pulang tidak berpamitan lagi dengan istrinya.

"Korban ditemukan meninggal dunia di sebuah parit tidak jauh dari rumahnya," kata AKP Ririh Widiastuti.

Menurut Kapolsek, saksi yang menemukan pertama kali korban terjatuh tidak lain adalah istri korban sendiri, Kamtin (61).

Korban yang keluar rumah berpamitan untuk mencari pakan ternak kambing miliknya dan sempat kembali kerumah beberapa jam kemudian.

"Namun sesaat setelah menaruh tanaman untuk pakan ternak tersebut, korban kembali meninggalkan rumah tanpa pamitan kepada istrinya," ungkap Kapolsek didampingi Kanit Binmas Ipda Aris Widagdo, Kanit Reskrim Aiptu Amari dan Ka SPKT Aipda Toriqul saat mendatangi TKP.

Masih menurut Kapolsek, menjelang sore korban tidak kunjung datang akhirnya istri korban berniat mencari korban. Dan korban ditemukan di kedalaman parit sekitar 1.5 Meter sekitar 250 Meter dari rumah dalam keadaan meninggal dunia.

Melihat suaminya sudah meninggal dunia dalam posisi terlentang, istri korban langsung meminta bantuan warga sekitar dan melaporkan kepada pihak Polsek Suruh.

"Saat di lokasi kejadian, bersama personel Polsek Suruh, Babinsa dan warga sekitar, ditemukan 2 buah bambu dan sejata tajam jenis Bendo yang diduga digunakan untuk memotong bambu," pungkasnya.

Saat olah TKP, ditemukan pula bekas tanah tergerus yang diduga juga bahwa bekas korban terpeleset masuk kedalam parit dengan kondisi kering dan ada bebatuan.

Keterangan dari pihak keluarga, tidak ada riwayat penyakit pada korban. Namun beberapa waktu lalu korban sempat menjalani operasi Hernia.

Tim medis Puskesmas Suruh yang juga datang ke TKP menjelaskan bahwa korban murni meninggal bukan karena penganiayaan, dengan hasil pemeriksaan luar dimana tidak ditemukan bekas tanda tanda penganiayaan.