Kajari Demak Wanti-Wanti Pada Anggota Jangan Gadaikan Integritas

Kajari Demak, Hendra Jaya Atmaja. Dokumentasi RMOLJawaTengah
Kajari Demak, Hendra Jaya Atmaja. Dokumentasi RMOLJawaTengah

Demak - Kepala Kejaksaan Negeri Demak, Hendra Jaya Atmaja, SH, MH bertekad menjalankan tanggung jawab yang diembannya dengan sungguh-sungguh.


‘’Saya mendapat kehormatan dan amanah yang luar biasa menahkodai Korps Adhyaksa di Kota Wali ini,’’ ujarnya dalam dialog kecil di kantornya, Kejaksaan Negeri Demak di Kawasan Alun-alun Demak usai menunaikan tugas rutinnya, sore kemarin Senin (23/12).

Hendra memang jarang pulang awal, meski jam kerja formalnya berakhir pada pukul 16.00 WIB. Namun, dia baru beranjak meninggalkan kantor lepas Maghrib. Apalagi awal-awal bertugas di Kejaksaan Negeri Demak Hendra bahkan pulang lebih larut lagi. ‘’Saya tidak biasa, bukan tidak bisa, bekerja (yang -red) tempatnya berantakan,’’ ujarnya.

Karenanya konsolidasi dan pembenahan ke dalam jadi prioritas khusus. Beruntung sekarang ini wajah Kejaksaan Negeri Demak, setelah dipoles, jadi lebih pantas dan layak disawang, tidak ngisin-isini. Apalagi ini lokasinya di jantung Kota Demak. 

Agenda lanjut setelah konsolidasi ke dalam adalah peningkatan kinerja. ‘’Kejaksaan ini ranahnya Tipikor. Jadi kami punya tugas dan tanggung jawab yang muaranya adalah clean government atau pemerintah yang bersih dan akuntabel,” sambung Hendra Jaya Atmajaya.

Asta Cita Yang Ketujuh

Langkah nyata yang ingin diwujudkan berpijak pada spirit di atas adalah melaksanakan Asta Cita, khususnya poin ketujuh, yakni memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba. “Itulah yang menjadi muara kami di sini (Kejaksaan),” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Demak ini.

Karenanya kepada seluruh keluarga besar Korps Adhyaksa, ia mewanti-wanti agar tidak menggadaikan integritas. Ia juga minta agar korps menjaga kehormatan, dan profesionalisme secara utuh dan tulus dari dalam hati, tidak perlu tengok kiri-kanan. 

‘’Demak itu nama besar, jejaknya luar biasa. Jadi episentrum peradaban. Saya punya tanggung jawab moral untuk peduli dan dapat ikut serta mendukung berikhtiar menapaki kejayaan,’’ ujarnya dengan mimik serius.

‘’Kita tidak boleh main-main di sini. Ini Kota Wali, urusannya sampai akhirat. Lho benar itu, artinya bukan dunia saja. Kita bisa kuwalat sama beliau-beliau (Sunan Kalijaga),” tambah mantan Kepala Kejaksaan Negeri Lamandau, Kalimantan Tengah ini.

Dalam rangka mendukung Asta Cita pemerintahan Probowo, sinergi dan terobosan telah dilakukan. Manifestasi yang sudah ditunaikan adalah membangun kemitraan dengan inspektorat.

‘’Demak ‘kan sudah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian-red). Kalau sudah WTP mestinya gelaran program dan kegiatan harusnya baik, aman juga. Kalau ada belum pas, seperti koreksi, dan evaluasi dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) inspektorat yang jadi ujung tombak,’’ jelasnya.

Namun evaluasi dan koreksi ada ada limitasi waktu. ‘’Saat ini sesuai dengan tupoksi, Kejaksaan terhadap temuan-temuan atau evaluasi dari BPK, kami (kejaksaan) menunggu dan mendorong ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya,” ujarnya lagi.

Jika setelah itu masih ada laporan, terkait penyimpangan dan pelanggaran lain, maka Kejaksaan siaga dan siap untuk segera turun tangan. Peringatan itu dilemparkan oleh tokoh penegak hukum yang pembawaannya selalu serius, meski sesungguhnya pribadi hangat dan sangat bersahabat.

Pendalaman Dilakukan

Dijelaskan oleh mantan Koordinator Intelijen Kejati Sumatera Utara ini, bahwa saat ini pendalaman-pendalaman terus dilakukan dan dimatangkan. Tidak hanya terkait proyek fisik, atau infrastruktur namun juga menyangkut penanganan layanan publik, perijinan dan Kesehatan.

Secara khusus tokoh yang akrab disapa HJA ini menyoroti kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang mengurus kebersihan dan ketertiban. ''Maaf saya tidak tega, sedih ketika masuk dan bertugas di sini. Masukan itu sudah saya sampaikan ke Bupati, ada Pak Wakil dan Pak Sekda secara langsung. Silakan ditanyakan ke beliau-beliau juga," paparnya.

“Jujur saja,” tambahnya, “Melihat wilayah sekitar, seperti Semarang, Kudus, kita (Demak-red) perlu kerja keras menyusul mereka.”

‘’Saya kaget ketika kemarin ada takziah ke Jepara, kotanya bagus. Kalau kotanya resik, rezeki pasti datang. Kebersihan bagian dari iman. Demak punya wisata religi yang luar biasa, tapi maaf kok tidak dimaksimalkan. Apa yang salah di sini,’’ kata penghobi gowes ini dengan mimik serius.

Untuk itu jajaran Korps Adhyaksa Demak siap bersinergi dan berkolaborasi dengan sepenuh hati. ‘’Saya sudah buat edaran ke dalam dan ke luar. Intinya kalau ada permintaan bantuan, dukungan kegiatan dan sejenis tolong jangan diberi. Maaf, ini serius menjadi komitmen kami (Kejaksaan-red), kalau masih ada yang begitu pasti akan saya proses,’’ tegas orang nomor satu di jajaran Kejari Demak ini.

Kebijakan dan sikap seperti di atas, tidak lain menjadi bentuk kesyukuran. ‘’Saya alhamdulillah mendapat amanah bertugas di Kota Wali. Sekali lagi ini Kota Wali. Langkah-langkah yang saya ambil muaranya ke sana, yakni menjalankan dan mengamalkan ajaran beliau (Kanjeng Sunan Kalijaga),’’ begitu jelasnya lagi.