Petahana Joko Widodo mulai ketakutan dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Hal itu tercermin dari pernyataannya yang menyebut tentang keberadaan ‘politisi kompor’ jelang pilpres.
- Akibat Pandemi, Kelaparan Meluas Di Negara Berpenghasilan Rendah Dan Menengah
- Dirut PLN Mangkir Panggilan KPK
- Defisit Anggaran, BPJS Karam!
Baca Juga
Politisi PKS Nasir Djamil menjelaskan bahwa elektabilitas yang dimiliki Jokowi saat ini masih dalam batas tidak aman sebagai seorang incumbent. Segala cara pun kini dilakukan agar tingkat keterpilihan itu bisa terdongkrak.
Kalau dilihat elektabilitas sebagai calon incumbent sendiri sangat belum aman, akhirnya beliau harus bekerja keras dan memerlukan suatu strategi yang baik," kata Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/7), dikutip dari Kantor Berita
Penyebutan politisi kompor yang dilakukan Jokowi merupakan salah satu upaya tersebut. Jokowi mencoba mendegradasi oposisi dengan menyebut ‘politisi kompor’. Sebab, sebutan ini banyak ditafsirkan mengarah ke politisi oposisi yang selama ini gencar mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah.
Anggota Komisi III DPR itupun menilai bahwa pernyataan Jokowi merupakan tanda mantan gubernur DKI Jakarta tersebut mulai ketakutan menghadapi Pilpres 2019.
Ini bentuk kekhawatiran Pak Jokowi dalam menghadapi penantangnya di Pilpres nanti," pungkasnya.
- Politisi PKB Minta Anggaran Empat Kementerian Ini Jangan Dipotong, Ada Apa?
- Menkeu Sri Mulyani Ingatkan Integritas dan Pulihkan Kepercayaan Publik
- Sri Mulyani Terima Penghargaan Parasamsya Anugraha Dharma Bhakti Upa Bhaksana dari UNS