JNE kembali menghadirkan program unggulan tahunan, JNE Ngajak Online 2023 Goll..Aborasi di 10 kota besar yang tersebar di Indonesia. Program ini merupakan forum bincang bersama pelaku bisnis dengan memberikan edukasi strategi penjualan di era digital untuk meningkatkan potensi Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam berbisnis.
- 2 Tahun Berjalan, Pertashop Jangkau 1.207 Titik di Jateng-DIY
- Inilah Aturan Berbuka Puasa Saat Perjalanan Commuterline Selama Ramadhan
- Gerakan 100 Persen Indonesia dari Smartfren Bawa Digitalisasi ke Semua Aspek
Baca Juga
Kepala Cabang JNE Semarang, Wahyu Sangerti Alam mengatakan acara yang sudah sukses digelar di Jakarta dan Bandung, kini dihadirkan di Kota Semarang dengan tema “Creativolution”. Dalam kegiatan ini diundang para pelaku UKM yang slaing berdiskusi dengan beberapa narasumber terkait dengan bagaimana bisa membawa bisnis yang suistanable dan naik kelas.
“Melalui acara ini, JNE juga turut mendukung agar potensi UKM dalam berbisnis di Semarang bisa meningkat,” kata Wahyu usai acara JNE Ngajak Online 2023 di Lot 28, Kamis (8/6).
Wahyu mengakui melalui kegiatan ini merupakan wujud nyata untuk mendukung UMKM agar berkelanjutan dan naik kelas. Di Jawa Tengah sendiri, UMKM yang bergabung lebih banyak pada sektor fashion dan kuliner makanan beku.
“Yang sudah menjadi bagian dari kami memang 70 persennya adalah UMKM sekitar 200 an UMKM. Dengan acara ini harapannya pelaku UMKM bisa menggali ilmu dari para narasumber yang kompeten dibidangnya,” jelasnya.
Pemanfaatan fitur daring (online) dalam meningkatkan branding suatu produk, diimplementasikan oleh Sebastian yang menjadi salah satu narasumber pda acara tersebut, terhadap merek PATROBAS miliknya. Upaya PATROBAS untuk menggunakan fitur daring dimanfaatkan agar dapat memancing market yang lebih efisien, tanpa perlu bergantung terhadap operasional secara luring (offline).
“Tidak dapat dipungkiri bahwa proses kreasi untuk mencari ide itu perlu mengikuti tren agar dapat diadopsi dalam konten bisnis kita. Terutama dengan adanya pergeseran mindset masyarakat Indonesia yang lebih bangga menggunakan produk lokal, saya rasa pemanfaatan fitur daring untuk konten bisnis itu cukup penting,” kata Sebastian.
Mengikuti upcoming trend juga disetujui oleh Milatina seorang influencer, agar dapat menarik pelanggan untuk membeli produk bisnis yang dipromosikan. Namun, Milatina menekankan pentingnya memiliki branding style sendiri yang menjadi ciri khas bisnis agar dapat menarik pelanggan secara masif.
“Ketika sedang mempersiapkan launching di toko Zappelin, produk yang sudah saya bangun pun dicontek oleh bisnis lainnya dengan cara menjatuhkan harga pasar. Di saat itu saya sadar bahwa kekuatan branding style dengan ciri khas sendiri, sebenarnya merupakan bukti bahwa produk saya itu bagus dan menarik untuk dicuri orang lain,” jelasnya.
- Satpol PP Kota Semarang Sosialisasikan UU Cukai Hasil Tembakau
- Smartfren Perkuat Bisnis Pendukung Industri 4.0
- BI: UMKM Indonesia Minim Modal Dan Pengetahuan