Kolaborasi antara pelaku industri pariwisata harus diperkuat untuk semaksimal mungkin memanfaatkan peluang di masa liburan agar mampu bangkit dan ikut mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
- Disbudpar Lakukan Kajian Bangunan Bersejarah Guna Perkuat Sektor Pariwisata
- 100 Tahun Taman Balekambang Solo Gelar Event Seni Budaya
- Goa Kreo, Pilihan Murah Wisata Keluarga Untuk Akhir Pekan
Baca Juga
"Pelaku pariwisata yang memiliki jaringan internasional harus berkolaborasi dengan pengelola wisata lokal yang dikembangkan masyarakat seperti di kawasan Borobudur ini, agar sektor pariwisata segera bangkit," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Jumat (15/4).
Menurut Lestari, sejumlah kebijakan pemulihan sektor kesehatan sudah dilakukan pascapandemi dan sejumlah langkah perbaikan kebijakan di sektor pariwisata juga telah dilakukan oleh pemerintah.
Kebijakan diperbolehkan kembali masyarakat untuk mudik pada libur Idul Fitri dan dibukanya kembali pintu untuk wisatawan mancanegara tahun ini, tambahnya, juga merupakan peluang.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap peluang yang ada saat ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan para pelaku usaha pariwisata.
Karena dampak pandemi pada pariwisata di kawasan Borobudur saja, jelas Rerie, sangat memprihatinkan. Dari biasanya dikunjungi 3,8 juta wisatawan per tahun, menjadi hanya 400 ribu wisatawan per tahun.
Kondisi serupa juga terjadi pada skala nasional, Kemenparekraf mencatat jumlah wisman pada 2019 adalah 16,1 juta jiwa sementara pada 2020 adalah 4,05 juta jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 74,8%.
Diakui Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, sejumlah kawasan di Asia Pasifik saat ini sudah mulai bergeliat kembali sektor pariwisatanya pascapandemi.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDemi itu berharap para pelaku pariwisata bisa belajar dari negara-negara Asia Pasifik, bagaimana mereka mampu bangkit dari dampak pandemi.
Menurut Rerie, peningkatan ketrampilan dan kolaborasi antar para pelaku pariwisata di tanah air sangat diperlukan untuk menjemput peluang kebangkitan sektor pariwisata nasional.
Khusus di kawasan Borobudur, Rerie berharap, para pemangku kepentingan dan masyarakat bisa memanfaatkan masa liburan Lebaran untuk berdagang, menjajakan produk yang dimiliki seperti sejumlah penginapan di Balkondes dan homestay yang dikelola masyarakat.
Rerie yakin dengan kolaborasi yang baik dari semua pihak sejumlah target yang dicanangkan sektor pariwisata nasional bisa tercapai. "Karena setiap selesai puasa, pasti Lebaran," ujar Rere dengan nada optimistis.
- Ketua Paguyuban Pedagang Borobudur Bersatu: Penempatan Pedagang Sesuai Undian
- Menunggu Buka Puasa, Warga Semarang Ngabuburit Di Jalan Madukoro
- Libur Lebaran, Tempat Wisata Favorit Di Semarang Penuh Pelancong