Jembatan Penghubung di Desa Pranten Batang Kembali Dibuka Setelah 2 Tahun Terputus

Jembatan Pranten, Penghubung Antar Dukuh Yang Sudah Rusak 2 Tahun, Dibangun Kembali. Dokumentasi.
Jembatan Pranten, Penghubung Antar Dukuh Yang Sudah Rusak 2 Tahun, Dibangun Kembali. Dokumentasi.

Setelah dua tahun lamanya terputus, jembatan penghubung antar pendukuhan di Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, akhirnya kembali berfungsi. Longsor besar yang menghanyutkan jembatan pada malam pergantian tahun 2021 ke 2022 telah menjadi momok bagi warga setempat.


Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Batang, Endro Suryono, pengerjaan jembatan dimulai pada awal tahun 2024. Proyek ini sepenuhnya dikerjakan oleh pihak desa, dengan bantuan material dan dana pembangunan sebesar Rp75 juta dari Pemerintah Daerah Batang.

"Jembatan ini merupakan hasil kerjasama antara desa dan pemerintah. Pemda menyediakan besi IWF dan dana sebesar Rp75 juta untuk pembuatan abutmen," ujar Endro.

Jembatan ini memiliki panjang sekitar 8 meter dan lebar 5 meter. Proses pengerjaannya telah rampung, dan berdasarkan laporan dari pemerintah Desa Pranten, jembatan ini akan dapat dilewati dalam waktu beberapa hari lagi.

"Alhamdulillah, jembatan sudah selesai. Mungkin dalam beberapa hari ke depan, warga dapat menggunakan jembatan ini kembali," tambah Endro.

Sebelumnya, selama dua tahun, jalan penghubung antara Dukuh Pranten dan Rejosari terputus. Warga harus memutar sekitar 20 kilometer untuk mencapai tujuan mereka. Bahkan, jika melalui Kabupaten Banjarnegara, perjalanan akan lebih jauh lagi. Kini, dengan jembatan yang kembali berfungsi, aksesibilitas dan mobilitas warga di wilayah tersebut akan lebih baik.