Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menandaskan bahwa dalam hitungan minggu, Indonesia akan menghadapi agenda nasional Pemilu 2024.
- Bakesbangpol Kabupaten Purworejo Gelar Pendidikan Politik untuk Generasi Muda
- Jika Kantongi Rekomendasi, Bukan Tidak Mungkin PKS 'Membaiat' Kolonel Haryono
- DPRD Dukung Hibah Aset Pemkab untuk MAN Batang
Baca Juga
"Sudah pasti akan memunculkan kerawanan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) sehingga hal ini perlu menjadi atensi bagi personel Polri baik jajaran Polda Jateng. Polres Semarang wajib memperhatikan apa yang menjadi atensi dari Kapolda Jateng Irjen Pol. Drs. Ahmad Luthfi," kata Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra di Mapolres, Kamis (18/1).
Achmad Oka Mahendra pun menjabarkan berbagai macam kerawanan yang perlu diantisipasi. Termasuk kasus yang menjadi atensi khusus jajarannya pada awal tahun 2024 ini. Secara data, Kapolres Oka menyebutkan jumlah kasus dari kurun waktu awal tahun hingga Januari 2024 .
"Selama kurun waktu awal tahun 2024 hingga tanggal 14 Januari 2024, tercatat 195 kasus kriminal di Polda Jateng, dimana kasus terbesar adalah penyalahgunaan narkoba sebesar 95 kasus," ungkap orang nomor satu di Mapolres Semarang itu.
Untuk kasus pencurian pemberatan maupun kekerasan sebanyak 44 kasus, sisanya bervariasi mulai dari penjambretan, perkelahian dan sebagainya.
Sementara itu untuk kejadian kecelakaan/laka lalu lintas tercatat sebanyak 1276 kejadian. "Ada 80 korban meninggal dunia, 16 korban luka berat dan 1.552 luka ringan," terang dia.
Di hadapan seluruh Perwira Pejabat Utama (PJU) Polres Semarang, Kapolsek Jajaran, Personel Polres Semarang, personel perwakilan jajaran Polsek, tak terkecuali Wakapolres Kompol Fandy Setiawan, Kapolres juga menekankan perihal segala sesuatu yang harus dilakukan oleh personel Polri jajaran Polda Jateng, termasuk Polres Semarang.
Oka lebih memfokuskan kepada bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ia juga menyinggung atensi Kapolda Jateng perihal beberapa pedoman yang harus dilakukan jajarannya. Terutama dalam merespon dan menindaklanjuti aduan masyarakat, peningkatan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat guna berkontribusi dalam pengamanan lingkungan, penegakan hukum secara transparan, profesional, humanis dan tidak diskriminatif.
Ia menambahkan bahwa Polres Semarang menyiagakan 600 personel untuk mengamankan berbagai tahapan Pemilu dimulai dari masa pendaftaran, kampanye, pencoblosan hingga pelantikan dan memastikan seluruh personil menjunjung azas netralitas dalam agenda nasional ini.
"Junjung azas netralitas dalam Pemilu 2024, serta libatkan peran tokoh agama mau pun masyarakat dalam menjaga kondusivitas lingkungan, dan saling menjaga lingkungan akan penggunaan knalpot brong yang dapat mengganggu ketenangan warga masyarakat," imbuhnya.
- Wali Kota Semarang: Netralitas ASN Harus Jadi Harga Mati
- Siapkan Kejutan, PDI Perjuangan Batang Akui Ada Komunikasi dengan Golkar di Pilkada 2024
- Deklarasi Gajahmada RI Didukung 98 Elemen Masyarakat Siap Menangkan Ganjar-Mahfud di Solo