- Irwan Hidayat: Jadikan Semarang Kota Kebudayaan dan Pintu Masuk Wisata Jawa Tengah
- Sambut Imlek, Warga Tionghoa Pekalongan Bersihkan 100 Kimsin Klenteng Po An Thian
- Maleopict Rilis Film Pendek Maestro Keroncong Waldjinah Irama Batik Ratu Kembang Katjang
Baca Juga
Masa perayaan tahun baru Imlek bagi warga Tionghoa berlangsung selama 15 hari, sampai datangnya cap go meh (tanggal 15 malam-red).
Selama perayaan, warga banyak disuguhi kesenian tradisional barongsai, tari naga, maupun tari-tarian tradisional Tiongkok.
Salah satu yang sering muncul pada keramaian-keramaian perayaan tahun baru Imlek adalah sosok orang mengenakan busana memerankan sebagai Dewa Uang.
Dewa uang atau Dewa Rejeki bagi warga Tionghoa dikenal sebagai Jay Sen Ya.
Jika ada karakter berjenggot panjang, mengenakan baju merah gemerlap mengesankan mewah khas Tiongkok klasik, dan memegang uang emas pada perayaan tahun baru Imlek, sosok itulah yang dikenal sebagai Jay Sen Ya.
Sosok memerankan karakter ini hanya muncul setehun sekali setiap perayaan tahun baru Imlek sampai cap go meh.
Sosok Jay Sen Ya pada perayaan tahun baru Imlek di Semarang antara lain pernah muncul pada gelaran tok panjang Pasar Imlek Semawis, Gang Warung, Pecinan Semarang, yang berlangsung Kamis (8/2). Pasar Imlek Semawis sendiri berlangsung sampai Minggu (11/2) malam.
- Tuk Panjang Pasar Imlek Semawis, Ada Sajian Makanan Khas Simbol Keberagaman Semarang
- Tradisi Kupatan Demak, Warisan dari Leluhur
- Pagelaran Seni Budaya Rembang Pukau Pengunjung Di TMII