Bank Indonesia mencatat Jawa Tengah sebagai provinsi terbesar ke empat nasional pengguna QRIS hingga 2023 ini.
- Delapan Ton Beras Digelontorkan Melalui Kios Pandawa Kita di Semarang
- BI dan Perbankan di Jateng Sumbangkan Darah di Hari Pahlawan
- BI Berharap Inflasi Jateng Bulan September Tetap Terkendali
Baca Juga
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, semakin solidnya pertumbuhan ekonomi dan keyakinan konsumen serta gencarnya sosialisasi manfaat QRIS, berhasil mendorong tren perkembangan penggunaan sistem pembayaran digital itu.
"Penggunaan QRIS di Jawa Tengah tumbuh positif dan signifikan," katanya, di Kota Semarang, Jumat (21/7).
Hal tersebut, kata dia, tercermin dari tingkat pertumbuhan pengguna yang mencapai 117,12 persen (yoy) per Mei 2023 atau mencapai 3,97 juta pengguna.
Ia menambahkan, terdapat 931 ribu pengguna baru sepanjang pertengahan tahun 2023.
Kondisi itu membawa Jawa Tengah menempati peringkat keempat pengguna QRIS di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
Ia menambahkan, perkembangan inflasi gabungan enam kota IHK di Jawa Tengah juga menunjukkan iklim semakin kondusif.
Menurut dia, hal ini tercermin dari penurunan inflasi gabungan pada periode Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya.
Jawa Tengah sendiri, kata dia, mencatatkan peringkat ketiga terendah se-Pulau Jawa.
Inflasi gabungan tersebut kata dia, pada Juni 2023 tercatat sebesar 0,03% (mtm).
Menurut dia, inflasi dipengaruhi oleh tekanan dari harga pangan, terutama daging ayam ras dan bawang putih. Namun
demikian, penyesuaian ke bawah tarif BBM menahan tekanan inflasi lebih dalam.
- Delapan Ton Beras Digelontorkan Melalui Kios Pandawa Kita di Semarang
- BI dan Perbankan di Jateng Sumbangkan Darah di Hari Pahlawan
- BI Berharap Inflasi Jateng Bulan September Tetap Terkendali