Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyebut belum mengambil kebijakan terkait aturan sertifikat vaksin sebagai syarat bepergian dan beraktivitas.
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta
- Ganjar Ajak Seluruh Masyarakat Selamatkan Demokrasi
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan menegaskan kebijakan tersebut belum diambil lantaran masih banyak orang yang belum mendapatkan vaksin.
"Belum, kita belum sampai ke sana. Kalau semua harus pakai syarat vaksin, sementara vaksinasi belum tinggi, maka saya rasa itu nggak adil. Wong belum divaksin kok, yang divaksin masih sedikit,” kata Ganjar, Selasa (10/8).
Ganjar menambahkan, pemberian kelonggaran kepada masyarakat yang sudah divaksin dinilai kurang tepat. Menurutnya, hal itu dapat membuat kesan keadilan di masyarakat tercederai.
"Lalu seolah-olah, mereka yang sudah divaksin mendapat prioritas pertama untuk klayaban (keluyuran). Kan nggak enak kita sama rakyat,” tegasnya.
Ganjar menambahkan kalau sebenarnya masyarakat masih bisa berkunjung ke mall atau tempat publik lainnya, tanpa syarat vaksin. Namun, dia menegaskan pengetatan protokol kesehatan.
"Bisa saja syarat vaksin itu diterapkan saat vaksinasi sudah tinggi. Kalau itu bisa dilakukan, jumlahnya dibatasi sejak pintu masuk. Sebenarnya itu bisa. Tapi nanti kalau sudah boleh dibuka,” terangnya.
Ganjar menjelaskan kondisi di Jawa Tengah sudah membaik saat ini. Namun, untuk pembukaan mal, tempat wisata, dan tempat publik lainnya, masih menunggu keputusan dari pusat.
"Tentu kita harus menunggu keputusan evaluasi dari pusat, biar seragam. Tidak boleh nanti jalan sendiri-sendiri. Kalau sudah ada keputusan, maka sebenarnya itu bisa dilakukan,” pungkasnya.
- Ini Pesan Khusus Eks Gubenur Jateng untuk Gus Yasin
- Samsat Semarang II ‘Diserbu’ Warga
- Masuk Panen Raya, Gubernur Jateng Optimis Swasembada Pangan