Janji keuangan untuk perubahan iklim yang telah disepakati oleh negara-negara maju, dinilai gagal ditepati dan dikhawatirkan dapat berdampak pada generasi berikutnya.
- Polisi Berhasil Kantongi Identitas Pelaku Penembakan Kereta Bawah Tanah di New York
- Kuba Bakal Jadikan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran Resmi
- Presiden Argentina Didakwa Langgar Aturan Karantina Covid-19
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kepala Negosiator Iklim Mesir, Duta Besar Mohamed Nasr mengatakan, negara-negara maju secara konsisten gagal memenuhi janji mereka untuk menyediakan 100 miliar dolar AS per tahun untuk pembiayaan iklim kepada negara-negara berkembang sejak Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen pada 2009.
"Ada kemunduran dan tidak terpenuhinya janji. Para pihak menikmati proses perencanaan pembangunan, tetapi tidak ada yang terjadi di lapangan," tegas Nasr seperti dimuat Xinhua, Selasa (25/10).
Nasr mencatat, mangkirnya negara-negara maju dari kewajiban mereka akan berpengaruh pada generasi mendatang.
"Jika Anda melihat janji pendanaan iklim, itu sangat kecil jika dibandingkan dengan apa yang dihasikan negara-negara maju dari eksploitasi alam," kata Nasr. Pernyatan Dubes Nasr tersebut dikeluarkan menjelang persiapan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP27) ke-27 yang akan diselenggarakan oleh Mesir di kota resor Laut Merah Sharm El-Sheikh pada November mendatang.
Sebagai tuan rumah COP27, Mesir berharap agar ketegangan geopolitik saat ini tidak menjadi alasan atau bahkan berpengaruh terhadap negosiasi iklim di forum tersebut.
- Jerman Kerahkan Tentara dan Pesawat Sewaan Jemput Staf Kedutaan di Kabul
- Meghan Markle Bisa Ikut Pilpres AS 10 Tahun Lagi
- Teguh Santosa: Korsel Tempatkan ASEAN Epicentrum Dinamika Kawasan Indo-Pasifik