Jalur Pantura Kaligawe Semarang arah Demak, Sabtu (16/03) pagi ini masih sepi dan jarang ada kendaraan lewat karena banjir belum surut. Genangan banjirnya cukup tinggi. Terlihat hanya beberapa truk trailer dan kontainer yang berani menerjang genangan.
- Kesemua Jemaah Calon Haji Kota Pekalongan Sampai di Madinah Dalam Kondisi Sehat
- 7 Calon Haji Dan 3 Pendamping Dari Embarkasi Solo Tertunda Keberangkatannya
- Jemaah Lansia Jadi Prioritas Pelayanan Oleh Petugas Haji
Baca Juga
Satu-satunya jalan penghubung nasional dari Semarang ke Surabaya selama tiga hari ini tidak dapat dilalui dampak banjir akibat curah hujan tinggi selama berhari-hari mengguyur Kota Semarang.
Banjir mengakibatkan beberapa truk sampai kini masih terjebak tidak dapat melanjutkan perjalanan. Akibat banjir yang sama, arus lalu lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak mengalami kemacetan sepanjang belasan kilometer.
Dua hari terakhir ini, sampai pagi ini, banjir telah berangsur-angsur surut dan genangan tersisa saat ini tingginya berkisar 30-50 cm di beberapa titik.
Salah satu lokasi genangan terdalam terdapat di depan RSI Sultan Agung sampai Terminal Terboyo. Saat banjir merendam, ketinggian air mencapai 1-1.5 meter. Alhasil banyak sekali kendaraan mogok dan terjebak di tengah genangan banjir tersebut.
Suryono, salah satu pengemudi truk menuturkan, selama tiga hari, truknya terjebak di tengah banjir tidak bisa jalan karena macet dan banjirnya tinggi. Kendaraan belum bisa dihidupkan. Tujuan perjalanan, ekspedisi muatan kontainer barang industri ke Sidoarjo.
Pengemudi itu menduga truknya kemungkinan mogok diduga ada masalah pada mesin atau kelistrikan.
"Dua hari bermalam di RSI Sultan Agung sampai banjir bisa dilewati. Ini belum bisa hidup mesinnya, sulit hidup. Entah rusak bagian apanya belum tau. Antara starternya korslet atau mesinnya 'keleleb' (kemasukkan air-red) banjir jadi mogok," kata dia, ditemui di Terminal Terboyo.
Sejumlah mobil pribadi milik pengendara yang mogok menerjang banjir beberapa masih dititipkan di halaman RSI Sultan Agung. Pemilik sengaja menitipkan mobilnya agar aman tidak terendam banjir di tengah jalan saat genangan tinggi, Kamis (14/03) lalu.
Informasi dari pengelola parkir, mobil-mobil kebanjiran itu rencananya akan diambil pemiliknya mau pun akan diderek ke bengkel setelah surut.
Sampai saat ini, Jalur Pantura Kaligawe masih memiliki dua titik banjir. Lokasi pertama ada di depan Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) sampai Terminal Terboyo. Lokasi terendam kedua adalah di bawah Jembatan Tol Kaligawe. Kondisi di bawah Jembatan Tol Kaligawe pun kurang lebih sama dengan jalan di depan Kampus Unissula. Genangan air tinggi dan belum bisa dilewati kendaraan.
Koordinator Pompa Wilayah Timur, Eko Setyanto, menjelaskan bahwa penyedotan banjir terus dimaksimalkan agar genangan air terbuang dan banjir surut. Namun, banjir airnya bertambah tinggi dan sulit dibuang karena hujan deras tak kunjung berhenti dalam durasi berjam-jam.
"Kesulitannya, air berhasil dipompa tetapi hujan deras mengguyur lama berjam-jam. Reda dan hujan lagi. Jadi, tergenang dan sulit dibuang. Tetapi, hari ini kita yakin jika tidak turun hujan genangan bisa mulai surut," kata Eko.
- Wali Kota Semarang Diskusi, Minta BEM Undip Rumuskan Solusi
- Kunjungan Kerja Dan Silaturahmi Kapolres Boyolali: Bantuan Sosial Bagi Lansia Desa Mojo
- Berhadiah Rp150 Juta, Lomba Merpati Kolong Diikuti Ribuan Peserta Di Batang