Jadi Wisata Dadakan, Sidang Paripurna Istimewa HUT Salatiga Ke-1.274 Digelar Di Alun-alun Pancasila

Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit Saat Memimpin Sidang Paripurna Dalam Rangka Hari Jadi Salatiga Ke-1.274 Digelar Terbuka Di Alun-Alun Pancasila, Rabu (24/07). Erna Yunus B/RMOLJawaTengah
Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit Saat Memimpin Sidang Paripurna Dalam Rangka Hari Jadi Salatiga Ke-1.274 Digelar Terbuka Di Alun-Alun Pancasila, Rabu (24/07). Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

Untuk kedua kalinya Sidang Paripurna dalam rangka Hari Jadi Salatiga ke-1.274 digelar terbuka di Alun-alun Pancasila, Rabu (24/7).


Sidang Paripurna ini menjadi catatan sejarah bagi warga Salatiga mengingat sidang semacam ini menjadi momen pertama di Indonesia, sekaligus wisata dadakan bagi khalayak luas.

Masyarakat dapat menyaksikan secara mata telanjang prosesi Sidang Paripurna dalam rangka Hari Jadi Salatiga ke-1.274 yang jarang terlihat karena selama ini dilaksanakan di Gedung Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Salatiga.

Diinisiasi perdana oleh Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit, Sidang Paripurna Hari Jadi Salatiga ke-1.274 ini turut dihadiri para Kepala Daerah di Jawa Tengah. Tak ketinggalan, Penjabat Gubernur Jawa Tengah atau diwakili, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani beserta istri, dan Forkopimda se-Salatiga.

Tampak pula, anggota DPRD Salatiga aktif dan seluruh perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, Organisasi Masyarakat, mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga, mantan Sekda serta pejabat militer di wilayah Salatiga, Camat, Lurah, Ketua RW se-Salatiga dan Kepala OPD dan Rektor di Salatiga.

Menariknya, terlihat pula perwakilan pelajar di sejumlah sekolah di Salatiga yang turut dihadirkan.

Prosesi Sidang Paripurna Hari Jadi Salatiga ke-1.274 diawali pembukaan oleh Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit.

"Sebagai kota tertua nomor 2 di Indonesia Salatiga menunjukkan pertumbuhan dan kemajuan kota, salah satu alasan bagi kami menyelenggarakan Rapat Paripurna tahun ini di Alun-alun Kota Salatiga untuk menyampaikan bahwa Paripurna ini adalah Paripurna Rakyat," ungkap Dance.

Dance pun membuka kegiatan Hari Jadi Salatiga yang di acarakan dan dirayakan seluruh masyarakat Kota Salatiga.

"Dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," ucapnya.

Sedikit mengisahkan, Lapangan Pancasila ini dulunya dari kawasan Soekawati tembus ke Tentara Pelajar dan terdapat jalan tengah dengan jajaran pohon tua.

"Itu dulu, itu biyen. Sekarang coba kita lihat sudah ada patung. Tiga patung Pahlawan Revolusi dan berubah. Bagaimana ke depan anak-anak inilah yang akan menciptakannya dan penerusnya," tutur Dance

Sidang Paripurna Hari Jadi Salatiga Diwarnai Penyerahan Penghargaan DPRD Award Kepada Kepada Laksamana Madya TNI (Purnawirawan) Atau Laksdya (Purn.) Agus Setiadji Di Alun-Alun Pancasila, Rabu (24/07). Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

.

Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menambahkan sebagai tongkat estafet kepemimpinan dirinya akan menjalankan seluruh visi rencana panjang daerah Salatiga yang maju demokratis dan nyaman.

"Di mana tahun 2024 ini mengambil tema peningkatan perekonomian daerah yang bersaing dan merata didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun saya sangat menyadari sebaik apapun capaian rangkaian tidak akan berjalannya untuk optimal tidak akan terpasang jika tidak diiringi hasilnya sinergi dan harmonis antara elemen," terang dia.

Dalam Sidang Paripurna ini pula, DPRD Salatiga memberikan penghargaan DPRD Award. Diantaranya, bergerak dibidang Pendidikan dan Literasi. Salah satunya kepada Laksamana Madya TNI (Purnawirawan) atau Laksdya (Purn.) Agus Setiadji.

Sebelum memasuki pensiun, Agus Setiadji tahun 2019 menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) dan Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) pada tahun 2020.

Seusai Rapat Paripurna Istimewa ini akan dilanjutkan dengan Kenduri Rakyat serta pemotongan tumpeng.

Panitia akan disediakan juga sekitar 40 angkringan yang dibooking untuk menjamu rakyat dengan menikmati secara gratis. Dimana, angkringan-angkringan tersebut berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Salatiga.