Jadi Rangkaian 'Tradisi Dandangan', Habib Ali Zainal Abidin Assegaf: Mari Bersholawat, Jangan Hanya Dipasang di Medsos

Agenda Kudus Berselawat menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dan majelis rebana Azzahir dan jajaran Forkompinda Kudus, Blora dan Rembang. Arif Edy Purnomo/Dok.RMOLJateng
Agenda Kudus Berselawat menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dan majelis rebana Azzahir dan jajaran Forkompinda Kudus, Blora dan Rembang. Arif Edy Purnomo/Dok.RMOLJateng

Menyambut bulan suci Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menggelar 'Tradisi Dandangan'.

Tradisi ini merupakan kebudayaan yang diwariskan Sunan Kudus Syekh Ja'far Shadiq, yang perlu dilestarikan keberadaannya sebagai salah satu identitas Kabupaten Kudus.

Menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, para warga pun diajak untuk bersholawat bersama kepada umat Islam dan Nabi Muhammad SAW.

"Mari bersama kita khusyuk bersholawat. Kehadiran panjenengan di sini niatkan mencari syafaat, jangan sekedar berburu dokumentasi untuk dipasang dalam sosial media," pesannya.

Sementara itu, Pj Bupati Kudus, Hasan Chabibie di sela-sela agenda Kudus Bersholawat, mengatakan, melalui kegiatan ini bisa membawa Kabupaten Kudus dalam keberkahan dan limpahan rahmat. Selain itu, tercipta wilayah yang aman, damai dan kondusif.

"Tahun ini sangat spesial, karena kegiatan ini merupakan rangkaian dari 'Tradisi Dandangan'. Untuk itu, tradisi peninggalan Sunan Kudus ini harus kita uri-uri keberadaannya," ujarnya di halaman depan Pendopo Kudus, Sabtu malam (9/3).

Hasan pun berharap ikhtiar bersama dengan berselawat, diharapkan mendatangkan keberkahan dari Tuhan.

"Semoga dengan ikhtiar kita bersama dengan berselawat akan mendatangkan keberkahan dan limpahan rahmat dari Gusti Allah sehingga wilayah kita dapat dipelihara kondusifitasnya," harapnya.

Sebagai penjabat kepala daerah, Hasan sangat mengapresiasi terselenggaranya Kudus Berselawat. Hal tersebut tentu sangat selaras dengan marwah Kabupaten Kudus sebagai 'Kota Santri' yang identik dengan kentalnya kegiatan keagamaan.

Menyampaikan tausiahnya, KH. Ahmad Nadhif Abdul Mujib (Gus Nadhif) pengasuh Ponpes Al-Husna Kajen, Pati menerangkan, kata Dandangan berasal dari suara bedug yang dipukul di Alun-alun Kulon.

Menurut Gus Nadhif, pemukulan bedug dimaksudkan untuk menyerukan pada masyarakat akan kedatangan Kanjeng Sunan Kudus untuk mengumumkan datangnya bulan Ramadan.

"Dandangan berasal dari suara bedug yang dipukul para santri terdahulu. Dari berkumpulnya masyarakat, di situlah terjadi transaksi jual beli sembari menunggu pengumuman dari Kanjeng Sunan Kudus akan datangnya bulan Ramadan," terangnya.

Turut Hadir dalam acara tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie bersama perwakilan Forkopimda Kudus didampingi Pj. Sekda dan jajaran, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Bupati Blora Arief Rohman, stakeholder terkait, dan para alim ulama lainnya.