Jadi Nasabah BMT Mitra Ummat, Emak-emak Geruduk Polres Pekalongan Kota

Belasan emak-emak saat mengadu di Polres Pekalongan Kota. Bakti Buwono/RMOLJateng
Belasan emak-emak saat mengadu di Polres Pekalongan Kota. Bakti Buwono/RMOLJateng

Belasan emak-emak menggeruduk Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pekalongan Kota. Mereka mengadukan manajemen BMT Mitra Ummat yang mempersulit pencairan simpanan jelang lebaran.


Sumiyati, Warga Tirto Kota Pekalongan, salah satu korban bercerita bahwa banyak anggota BMT yang tidak bisa menarik uang tabungan hingga deposito. Padahal uang itu untuk kebutuhan lebaran 2024.

"Saya sudah ke sana sejak Minggu lalu, tapi disemayani (dijanjikan) terus. Katanya nunggu uangnya ada, tapi belum ada sampai sekarang," tuturnya di depan Mapolres Pekalongan Kota, Minggu (31/3).

Ia berencana mengambil seluruh tabungannya sebesar Rp 12 juta untuk keperluan lebaran. Begitu juga teman-temannya yang lain.

Sumiyati mengatakan banyak yang mengalami nasib serupa. Bahkan ada yang depositonya mencapai puluhan juta.

"Pengennya segera cair, soalnya lebaran makin dekat, kebutuhan juga banyak," tuturnya.

Anggota BMT  Lainnya, sebut saja mawar, berniat mengambil seluruh depositonya sebesar Rp 60 juta. Uang itu sebenarnya untuk dana pendidikan anaknya, namun karena dapat kabar tidak enak, ia memilih untuk menarik semua. "Tapi sampai sekarang belum bisa," jelasnya.

Kuasa hukum para anggota BMT,  Imamul Abror dan Didik Pramono mengatakan pihaknya mendampingi sekitar 20 orang. Dana yang hendak ditarik klienney bermacam-macam mulai dari Rp 400 ribu hingga puluhan juta rupiah.  Total bisa Rp 100 juta lebih.

"Ini baru aduan belum laporan, harapannya pihak manajemen bisa segera membayar para anggotanya, karena itu hak mereka," jelasnya.