Isolasi Terpusat Rumdin Bakal Dipindah ke RSUD Mijen

Rumah isolasi terpusat yang dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang rencananya akan dipindah ke RSUD Tipe D Mijen jika nantinya RSUD yang sedang tahap proses pembangunan ini mulai beroperasi.


Rumah Dinas Wali Kota Semarang yang berada di kawasan Manyaran sejak awal pandemi masuk ke Kota Semarang memang sudah dialihfungsikan menjadi rumah isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) yang ada di Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan jika nantinya pembangunan RSUD Tipe D Mijen sudah selesai maka isolasi terpusat akan segera dipindahkan ke Rumah Sakit tersebut, jika memang pandemi belum berakhir.

"Begitu RS tipe D jadi, yang di rumah dinas akan kami pindah semuanya di RS tipe D," kata Hakam, Rabu (24/11) malam.

Hingga saat ini pembangunan RSUD Tipe D masih menempuh tahap kedua dan diperkirakan pada tahun 2022 mendatang pembangunan RSUD ini masih akan terus berlanjut. 

Hakam menyebut hingga saat ini hanya tinggal melakukan penyelesaian banngunan yang akan ditangani oleh Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang.

Terkait dengan tenaga kesehatan yang nantinya akan mengisi RSUD Tipe D ini, Hakam menyebut akan menyiapkan tenaga baru hasil dari seleksi Calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diadakan pada tahun ini.

"Harapannya CPNS masuk, RS sudah siap dibuka atau diaktifkan, jadi nanti tenaga baru yang akan menempati RSUD," jelas Hakam.

Namun, lanjut Hakam, jika memang RSUD sudha siap untuk beroprtasi namun tenaga kesehatan hasil CPNS belum bisa digunakan, maka nantinya RSUD ini akan diisi tenaga kesehatan dari beberapa Puskesmas yang ada di Kota Semarang. 

Kedepan ada sekitar 50 tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di RSUD Tipe D Mijen. Nakes tersebut terbagi dalam empat poli yakni poli dalam, poli bedah, poli anak dan poli obgyn, serta petugas unit gawat darurat (UGD) dan rawat inap.

"Petugas 50 dulu. Harapannya, sudah bisa melakukan kegiatan awal karena tempat tidur untuk tipe D tidak banyak," tuturnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, belum lama ini memaparkan jika progres pembangunan RSUD Tipe D Mijen sudah mencapai 65 persen. Dalam RSUD Tipe D nantinya akan ada 70 tempat tidur rawat inap dengan rincian 35 tempat tidur kelas 3, 32 tempat tidur kelas 2, 2 tempat tidur kelas 1, dan 1 tempat tidur kelas VIP dengan standar Rumah Sakit tipe D.

Sementara itu, Plt Kepala Distaru Kota Semarang, Irwansyah mengatakan pagu anggaran pembangunan RSUD Mijen tahap dua senilai Rp 22,8 miliar Total anggaran pembangunan sejak tahap pertama pada 2019 lalu sebesar Rp 32,8 miliar.

"Mudah-mudahan pada Desember nanti sebagian besar sudah bisa difungsikan," terangnya.